TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Jerman akan bekerja sama secara bilateral di bidang ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, dan perhubungan. Kerja sama dua negara itu akan diteken pemerintah dua negara dan diberi nama Deklarasi Jakarta.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan, kerja sama itu akan ditujukan pada 5+3 sektor, yaitu perdagangan dan investasi, kesehatan, riset dan teknologi, pendidikan, serta pertahanan. Sedangkan tiga sektor lainnya adalah food security, energy security, dan transportasi.
"Kami tadi rapat koordinasi dengan menteri terkait untuk mengumpulkan bahan masukan yang akan diserahkan pada Presiden untuk pertemuan bilateral nanti," kata Hatta usai rapat koordinasi di kantornya, Senin, 9 Juli 2012.
Kanselir Angela Merkel memulai lawatannya ke Indonesia hari ini, Senin 9 Juli 2012 hingga esok, Selasa 10 Juli 2012. Lawatan Merkel berkaitan dengan 60 tahun hubungan Indonesia-Jerman. Selain kerja sama itu, Hatta juga akan bekerja sama yang bersifat swap (pertukaran).
"Misalnya, Indonesia mengirim 3.000 dosen ke Jerman. Itu dikaitkan dengan debt swap (pertukaran utang). Maka kunjungan Jerman ini memiliki makna yang sangat tinggi karena khusus datang hanya ke Indonesia," kata Hatta.
Dalam kesempatan itu, Hatta menyatakan pihaknya menargetkan pada 2015 perdagangan Indonesia akan meningkat menjadi US$ 12 miliar. Hatta juga berjanji akan mendongkrak peringkat investasi yang saat ini berada di urutan 14. "Investasi ditingkatkan di sektor manufaktur dan teknologi tinggi," katanya.
Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Internasional Rijal Afandi Lukman optimistis potensi kerja sama Indonesia dan Jerman dalam bidang perdagangan sangat terbuka luas. Menurut dia, perdagangan Indonesia yang saat ini masih di angka US$ 6,69 miliar kemungkinan akan terus terdongkrak.
"Semoga dalam waktu tidak terlalu lama disepakati Comprehensive Economic Partnership Agreement antara Indonesia dan Uni Eropa yang akan meningkatkan perdagangan kedua negara. Sekarang sedang dalam tahap pembentukan tim untuk negosiasi," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB
2 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel
Baca SelengkapnyaDubes Palestina Komentari Perdagangan Indonesia-Israel lewat Individu
3 hari lalu
Dubes Palestina untuk Indonesia mengatakan hubungan perdagangan Indonesia dengan Israel tidak memengaruhi relasinya dengan Palestina.
Baca SelengkapnyaLPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat
6 hari lalu
BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih
7 hari lalu
Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram
7 hari lalu
Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.
Baca SelengkapnyaRI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa
7 hari lalu
Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS
7 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
9 hari lalu
Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Baca SelengkapnyaKian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel
11 hari lalu
Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.
Baca SelengkapnyaWamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil
11 hari lalu
Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).
Baca Selengkapnya