TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia jasa minyak dan gas PT Elnusa Tbk mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$ 25 juta atau setara dengan Rp 225 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Juru bicara Elnusa, Heru Samodra, mengatakan fasilitas non-cash loan atau pinjaman nontunai ini menandakan perusahaan masih mendapatkan kepercayaan perbankan nasional dan asing.
"Pinjaman ini dengan rate kompetitif yang didapatkan perusahaan selama ini," kata Heru di Jakarta, Rabu 4 Juli 2012.
Elnusa dapat menekan biaya penggunaan fasilitas non-cash loan dengan rentang penghematan antara 1,15-1,65 persen per tahun.
Menurut Heru, pinjaman ini nantinya bakal digunakan untuk jaminan tender dan pelaksanaan proyek, terutama yang terkait Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas. "Ini juga bisa digunakan untuk jaminan pembelian peralatan dan spare part pendukung kegiatan jasa migas," Heru berujar.
Dia menambahkan, fasilitas pinjaman ini dipercaya dapat meningkatkan kinerja operasional Elnusa. "Ke depannya, kami berharap kreditor Elnusa lainnya dapat mengikuti tren positif ini."
General Manager BUMN & Institution BNI, Rosa de Lima Dwi Mutiari, mengatakan pemberian fasilitas pinjaman ini mendukung pengembangan sektor migas. "Sektor itu menjadi sektor unggulan untuk pembiayaan kami," katanya.
SUTJI DECILYA
Berita Populer:
Pesbuker Distop, KPI Tunggu Jawaban Antv
6 Tantangan KPK Menumpas Korupsi
Lebih dari 12 Ribu WNI Masih di Suriah
Apa Beda Modus Nazar dan Zulkarnaen?
Soal Jabatan Gubernur, Kerabat Keraton Yogya Galau
Berita terkait
Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas
23 Februari 2024
Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar
3 Januari 2023
BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAirlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas
24 November 2022
Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas
23 November 2022
Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.
Baca SelengkapnyaKepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar
23 November 2022
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
28 Oktober 2022
Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri
Baca SelengkapnyaTemuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif
21 Juli 2022
SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.
Baca SelengkapnyaArus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen
25 April 2022
BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaKrisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu
24 Oktober 2021
Raden Pardede mengatakan salah satu kontributor krisis energi saat ini akibat mulai ditinggalkannya industri fosil
Baca SelengkapnyaJoe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas
22 Januari 2021
Pemerintahan Joe Biden untuk sementara menangguhkan izin pengeboran minyak dan gas di daratan dan perairan federal untuk memerangi perubahan iklim.
Baca Selengkapnya