Rupiah Kembali Menjauh dari Level 9.400  

Reporter

Editor

Rabu, 4 Juli 2012 17:42 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Harapan investor terhadap kebijakan pelonggaran moneter di Amerika Serikat dan Eropa, yang diikuti menguatnya bursa domestik, kembali mendorong reli apresiasi rupiah. Tingginya arus dana asing yang masuk dalam pasar modal lokal semakin memantapkan posisi rupiah di 9.300 per dolar AS.

Di tengah menguatnya dolar AS sebagai safe haven menyambut liburan Hari Kemerdekaan AS, 4 Juli, rupiah menguat 12 poin (0,13 persen) ke 9.367 per dolar AS. Sempat melemah ke level 9.458 per dolar AS pada pembukaan transaksi, rupiah kembali melaju di trek positif dan melanjutkan penguatan selama empat hari berturut-turut.

Pengamat pasar uang dari PT BNI (Persero) Tbk (BBNI), Nurul Eti Nurbaeti, mengatakan munculnya spekulasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) akan mengeluarkan kebijakan pelonggaran moneter untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi global telah membangkitkan optimisme pelaku pasar uang. “Spekulasi tersebut menyokong penguatan rupiah,” katanya.

Meski demikian, ia mengingatkan, menguatnya rupiah masih rawan koreksi serta tergantung pada data ekonomi yang dirilis usai libur Hari Kemerdekaan AS. Yang paling dinantikan adalah data klaim pengangguran dan penambahan tenaga kerja di luar sektor perkebunan.

Selain itu, perhatian investor juga akan tertuju ke Eropa. Kamis besok, ECB akan mengumumkan langkah-langkah lanjutan dalam menyelesaikan krisis utang Eropa serta bank sentral Inggris (Bank of England) juga akan mengumumkan suku bunga acuannya. “Kecemasan atas perlambatan ekonomi global masih berpotensi membebani mata uang lokal,” tuturnya.

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia menguat 0,129 poin (0,16 persen) dari 81,782 menjadi 81,911 sampai pukul 17.00 WIB. Hal ini menunjukkan bahwa dolar AS berbalik menguat terhadap mata uang rivalnya. Euro melemah 0,0034 poin (0,27 persen) menjadi US$ 1,2574, dan pound sterling turun 0,0031 poin (0,20 persen) ke US$ 1,5658.

Dari Asia, won melemah 3,80 poin (0,34 persen) ke 1.137,2 per dolar AS, dolar Singapura melemah 0,0007 poin (0,06 persen) ke 1,2639, serta baht melemah 0,07 poin (0,22 persen) ke 31,48. Sementara yen turun 0,03 poin (0,04 persen) menjadi 79,82 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

10 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya