Krisis Eropa Berlanjut, Ekspor CPO Terancam

Reporter

Editor

Rabu, 4 Juli 2012 06:38 WIB

Pekerja menyortir kelapa sawit yang akan dikirim ke pabrik CPO di kawasan PTPN VIII di Cigudeg, Bogor. dok Tempo/Arie Basuki

TEMPO.CO , Jakarta: Krisis utang di Uni Eropa yang belum berakhir dan perekonomian Amerika Serikat yang juga masih belum pulih, bisa mengganggu kinerja ekspor beberapa komoditas ekspor utama Indonesia ke dua kawasan ini.

Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Anton Hendranata mengatakan, ekspor minyak sawit (CPO), karet, alas kaki atau sepatu, serta tekstil ke Uni Eropa dan Amerika Serikat . Karena itu, Indonesia harus mewaspadai kinerja ekspor komoditas-komoditas ini,

Menurut Anton, ekspor komoditas perkebunan dan manufaktur hingga saat ini (year to date) mencapai rekor pertumbuhan negatif, masing-masing minus 2,6 persen (year on year) dan minus 3,1 persen (year on year). Sebaliknya, ekspor komoditas pertambangan masih tumbuh bagus dengan pertumbuhan 12,7 persen (year on year).

“Kami juga memperkirakan ekspor komoditas pertambangan akan melambat. Apalagi, pemerintah mengenakan pajak ekspor ke sebagian besar bahan baku mentah di sektor ini,” kata Anton.

Dia menambahkan, perdagangan internasional pada Mei yang dirilis Badan Pusat Statistik (Senin, 2 Juli 2012) lebih rendah dari consensus. Defisit neraca perdagangan mencapai rekor, hanya sedikit lebih baik dari data April.

“Data ekspor memperlihatkan terjadinya kontraksi minus 8,5 persen (year on year), sementara laju impor secara tidak terduga naik 16,1 persen (year on year),” ujarnya.

Krisis ekonomi, dia melanjutkan, akan terus memakan korban terhadap perekonomian global. Sistem perdagangan global dengan antarnegara saling memiliki ketergantungan yang sangat tinggi, membawa dampak krisis Eropa meluas.

Ekspor China dan Amerika Serikat year to date ke Uni Eropa dilaporkan mengalami penurunan tajam, masing-masing ke 0,8 persen (year on year) dan 8 persen (year on year). Sementara ekspor India dan Jepang ke Uni Eropa hingga saat ini mengalami kontraksi (penurunan), masing-masing sebesar 10 persen (year on year) dan 8,6 persen (year on year).

“Dari semua berita buruk ini adalah turunnya ekspor Indonesia. Cina, Uni Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat masih menjadi tujuan utama ekspor Indonesia,” kata Anton.

Selama periode Januari-Mei 2012, ekspor ke Amerika Serikat turun 6,3 persen (year on year), ke Jepang turun 0,9 persen (year on year), dan ke Uni Eropa turun 12,1 persen (year on year).

Badan Pusat Statistik telah merilis ekspor impor Indonesia. Nilai ekspor pada Mei 2012 kembali melemah, turun 8,55 persen ke US$ 16,72 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Anjloknya ekspor antara lain disebabkan oleh penurunan ekspor non-minyak dan gas sebesar 7,72 persen dan ekspor migas sebesar 11,41 persen.

\"Dibanding tahun sebelumnya memang turun. Tapi secara kumulatif, nilai ekspor pada Januari hingga Mei 2012 meningkat,\" kata Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, saat merilis data BPS di kantornya, Senin, 2 Juli 2012.

GRACE S GANDHI





Terkait dan Berita Lainnya:



Ekspor Mei Turun 8 Persen
BI Ancam Denda Ribuan Eksportir

Ekspor Ikan ke Eropa Kian Sulit

100 Eksportir Parkir Dana di Luar Negeri

Ekspor Bijih Mineral Akan Dibatasi

Aturan Impor Barang Jadi Segera Keluar

Indonesia-Australia Kembangkan Peternakan Sapi

Alasan Agus Marto Merevisi Perpres Selat Sunda

Manufaktur AS Kontraksi, Wall Street Ditutup Beragam

PT KAI Akui Sinyal Keretanya Tidak Layak

Penerbangan Melonjak, Bandara Buka Tengah Malam

Penjualan Honda Capai Rekor Tertinggi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya