TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan melakukan evaluasi penyedia jasa layanan Internet (Internet Service Provider/ISP) terkait dengan larangan menyediakan konten porno. “ISP ada yang patuh dan ada juga yang tidak patuh karena masih membuka konten negatif saat waktu tertentu,\" kata juru bicara Kementerian Kominfo, Gatot S. Dewa Broto, ketika dihubungi Tempo, Selasa, 3 Juli 2012.
Menurut dia, evaluasi akan difokuskan pada warung-warung Internet karena banyak ditengarai masih membuka konten porno. “April lalu kami lakukan pengecekan on the spot ke Jakarta, Surabaya-Malang, dan Palembang. Ternyata banyak warnet (warung Internet) yang didapati masih bisa mengakses situs negatif,” katanya.
Kementerian Kominfo juga fokus terhadap ISP yang memiki pasar besar. Saat ini ada sekitar 180 ISP di seluruh Indonesia. Penyedia layanan Internet yang memiliki pangsa pasar besar akan diminta melakukan default system. Artinya, penyedia jasa layanan Internet harus memasang software khusus untuk memproteksi jalur konten porno.
“Jadi ketika orang membuka alamat Internet ke situs porno akan langsung ter-protect,” ujarnya. Namun dia mengaku pihaknya kesulitan menelusuri seluruh konten porno karena kata kunci pencarian di Internet terlalu beragam. Pemakaian kata kunci, lanjutnya, banyak yang tidak terdaftar dalam kaidah bahasa Indonesia, seperti konten lalat.com dan ngeres.com. “Kalimatnya macam-macam, istilahnya juga aneh-aneh.”
Penyedia jasa layanan Internet juga diminta tidak sekadar menganggap aturan ini sebagai angin lalu. Sebab, penutupan situs prono itu merupakan amanat Undang-Undang Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi yang mewajibkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah mencegah peredaran pornografi di masyarakat.
ROSALINA
Berita lain:
Polri Cari Video Mesum Mirip Politikus
Tontonan Porno \'\'Matikan\'\' Separuh Otak Anda
Dua Cara Kominfo Lacak Pengunggah Video Porno
Kasus Video Mesum DPR Mirip dengan Kasus Ariel
Motivasi Perekam Video Porno Mirip Anggota DPR
Skandal Video Porno, Politikus Kudu \'\'Peduli\'\' Teknologi
Berita terkait
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis
22 Februari 2021
Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaSempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini
11 Juni 2018
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018
31 Mei 2018
Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.
Baca SelengkapnyaPangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan
24 Januari 2018
Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.
Baca SelengkapnyaSitus Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia
27 September 2017
Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.
Baca SelengkapnyaGoogle Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web
27 Agustus 2017
Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.
Baca SelengkapnyaIngin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...
10 Agustus 2017
Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?
Baca SelengkapnyaBagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?
10 Agustus 2017
Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?
Baca SelengkapnyaGoogle, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
12 Juli 2017
Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality
Baca SelengkapnyaIngin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini
7 Juli 2017
Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.
Baca Selengkapnya