TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyatakan siap membuka keran impor kedelai berdasar permintaan dari Kementerian Pertanian. \"Kami tanyakan data dari (Kementerian) Pertanian berapa yang dibutuhkan,\" ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Selasa, 3 Juni 2012.
Hal ini menanggapi laporan Angka Ramalan (ARAM) I yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperkirakan produksi kedelai nasional bakal anjlok hingga 8,4 persen mencapai 779,74 ribu ton biji kering tahun ini. Pasalnya, luas panen menyusut 55,56 ribu hektare dan produktivitas kedelai secara nasional turun menjadi 0,08 kuintal per hektare.
Lebih jauh, Bayu menyatakan kebutuhan kedelai Indonesia tiap tahunnya terus mengalami kenaikan, sehingga perlu aturan tata niaga untuk sektor itu. \"Sifatnya residual, berapa yang diminta dan yang dibutuhkan maka kami siapkan,\" kata dia.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh menambahkan, pemerintah tengah menyiapkan peraturan tata niaga impor jagung dan kedelai dalam waktu dekat. \"Jadi, kami tahu berapa kebutuhannya, siapa pemainnya dan sebagainya,\" katanya.
Beleid tata niaga jagung dan kedelai mutlak diperlukan saat ini karena kebutuhan kedua sektor itu serta ketersediaan lahan saat ini sangat tinggi. \"Nantinya tidak hanya mengatur impor bahan baku dan bahan modal saja, tetapi kami berharap pengembangan industri bahan baku dan bahan modalnya,” ucap Deddy.
Lembaganya mencatat, kebutuhan domestik terhadap kedelai cukup tinggi antara 2,5 juta-3 juta ton per tahun. Sedangkan pasokan dalam negeri yang dihasilkan hanya mencapai 700-800 ribu ton. \"Lahan untuk kedelai ini rebutan dengan padi dan jagung,\" ujarnya. \"Kalau kedelai dinaikkan maka produksi padi dan jagung turun begitu sebaliknya, sehingga kita butuh impor kedelai,” kata Deddy.
JAYADI SUPRIADIN
Terkait:
Buah Impor Dilarang di Banyuwangi
Boleh Impor Banyak Barang, Asalkan...
Impor Hortikultura akan Dipermudah
Pemerintah Berikan Izin Impor Jagung 200 Ribu Ton
Sistem Impor Besi Bekas Dievaluasi
Menteri Kehutanan Musnahkan 12,7 Ton Tenggiling Ilegal
Impor Dibatasi, Harga Sayuran dan Buah Melonjak