Defisit Neraca Perdagangan Tekan Rupiah

Reporter

Editor

Selasa, 3 Juli 2012 13:42 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ekonom PT Bank Danamon Tbk memprediksi neraca perdagangan Mei yang mencatat defisit untuk dua bulan berturut-turut akan memberikan tekanan yang lebih besar terhadap nilai tukar rupiah.

Defisit yang lebih tinggi dapat menyebabkan tekanan pada pasokan mata uang asing di pasar. Diperkirakan Bank Indonesia akan terus berjaga-jaga di pasar untuk mempertahankan likuiditas nilai tukar.

“Dengan risiko rupiah saat ini, kami mempertahankan proyeksi kami terhadap rupiah menjadi 9.201 per dolar AS sampai akhir tahun,” demikian penjelasan ekonom Danamon, Anton Hendranata dan Dian Ayu Yustina, Selasa, 3 Juli 2012.

Badan Pusat Statistik kemarin melaporkan nilai ekspor Mei 2012 turun 8,55 persen dibanding tahun sebelumnya. Adapun impor meningkat 1,61 persen. Alhasil neraca perdagangan defisit US$ 485,9 juta.

Ekonom Danamon juga meramalkan Bank Indonesia akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada angka 5,75 persen sepanjang sisa tahun 2012.

Tekanan inflasi Juni yang terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan menjelang bulan Ramadan masih sesuai dengan target inflasi tahunan Bank Indonesia di kisaran 3,5-5,5 persen.

Laju inflasi Juni yang mencapai 0,62 persen lebih tinggi dari perkiraan Danamon dan di atas konsensus para ekonom. Adapun inflasi year on year naik moderat dari 4,45 persen di bulan Mei menjadi 4,53 persen.

Bahan pangan menunjukkan inflasi yang besar, mencapai 0,39 persen setelah sebelumnya mengalami deflasi 0,05 persen. Pendorong utamanya adalah peningkatan harga cabai merah, bawang, ayam broiler, dan ikan.

Adapun harga beras hanya naik 0,01 persen, lebih rendah ketimbang tahun lalu yang mencapai 0,07 persen. Kondisi ini ditopang oleh produksi Januari-April yang tumbuh 4,31 persen akibat peningkatan area tanam dan produktivitas.

Menjelang Ramadan diperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan barang yang mendorong inflasi, terutama makanan dan pakaian di bulan Juli. “Ini akan diikuti dengan peningkatan pasokan uang, yang akan mendorong peningkatan inflasi inti.”

EFRI RITONGA

Berita Terpopuler

Dahlan Iskan, Mayat dan Kuntilanak

Pesawat Asing Masuk Bengkel Indonesia

Pemilik Alam Sutera Jual Saham Rp 1,46 Triliun

Rokok Picu Kemiskinan

Amerika Serikat dan Afrika Lakukan Perawatan Pesawat di Indonesia

Matahari Pinjam Dana Rp 1,22 Triliun







Advertising
Advertising


Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

8 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

12 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

12 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya