Rupiah Berhasil Menjauh dari Level 9.500  

Reporter

Editor

Jumat, 29 Juni 2012 17:37 WIB

REUTERS/Kacper Pempel

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil positif dari pertemuan pemimpin Uni Eropa di serta penjagaan Bank Indonesia membuat rupiah berhasil menjauh dari level 9.500 per dolar AS di akhir pekan ini.

Adanya kesepakatan para pemimpin Eropa untuk mengatasi masalah utang kawasan mampu memicu animo para investor kembali memburu aset – aset yang dianggap berisiko. Imbasnya, bursa dan mata uang Asia berhasil menguat mengantisipasi sentimen positif dari Eropa.

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah menguat 61 poin (0,64 persen) menjadi 9.433 per dolar Amerika Serikat (AS). Menguatnya nilai tukar rupiah kali ini didukung oleh masuknya modal asing di bursa domestik yang mencapai Rp 604 miliar.

Mata uang bersama euro menguat 0,0136 poin (1,09 persen) menjadi US$ 1,2579, hingga pukul 17.00 WIB. Pound sterling juga menguat 0,0062 poin (0,40 persen) ke US$ 1,5581. Sehingga, indeks dolar terhadap enam mata uang utama dunia 0,761 poin (0,92 persen) ke level 82,037.

Treasury Research Bank BNI, Apressyanti Senthauri mengatakan, meski sebelumnya diwarnai pesimisme, pertemuan antar pemimpin Uni Eropa yang berlangsung Brussels, Belgia, ternyata membawa dampak positif bagi mata uang kawasan, termasuk rupiah. “Terutama kesepakatan mereka mengucurkan dana tambahan 10 miliar euro untuk menyelesaikan krisis utang di Benua Biru,” kata dia.

Selain itu, para pemimpin Eropa juga sepakat untuk mendorong pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja di Eropa senilai 110 miliar euro atau sekitar US$ 149 miliar.

Dari internal, penguatan rupiah ditopang oleh peran BI yang selama sepekan ini konsisten dalam menjaga rupiah di pasar uang. “Terlihat dari pergerakan rupiah pada kurs tengah BI yang cenderung menguat dan selalu bisa dikendalikan ketika mendekati 9.500.”

Meski demikian, dia mengingatkan, sentimen positif yang tercipta di akhir pekan bisa berubah drastis di pekan berikutnya. Masih banyak masalah keuangan di Eropa yang belum ditemukan solusinya. Permintaan imbal hasil obligasi Italia dan Spanyol yang melambung dan krisis utang yang mulai menjalar ke Siprus berpotensi menghadang laju rupiah di pekan depan.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

8 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

12 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

12 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya