Kuota Impor Daging Dipangkas, Harga Melonjak  

Reporter

Editor

Selasa, 5 Juni 2012 14:19 WIB

Pemerintah mengevaluasi importir daging.

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Raya memprotes kebijakan pemerintah yang memangkas kuota impor daging sapi tahun ini. Menurut mereka, dengan terpangkasnya kuota, maka menimbulkan kelangkaan pasokan daging sehingga harga ikut melonjak.

Ketua KDS Jakarta Raya Sarman Simanjorang mengatakan saat ini telah terjadi kelangkaan daging di pasar maupun di tingkat distributor karena kebijakan pemerintah yang secara drastis mengurangi kuota impor hingga 66 persen. Padahal kebutuhan terus meningkat.

Sarman mempertanyakan hitungan pemerintah soal kebutuhan daging yang bisa dipenuhi dari lokal. Dengan asumsi dari hasil sensus sapi yang mencatat ketersediaan sapi potong 14,8 juta ekor, maka seharusnya pasokan daging tidak sulit didapat.

“Kalau sapi lokal mampu memasok kebutuhan daging, kenapa terjadi kenaikan harga daging dan ada kelangkaan di kalangan industri dan retail?” kata Sarman, Selasa, 5 Juni 2012.

KDS meminta pemerintah menghitung ulang berapa kebutuhan daging sapi dan berapa yang bisa dipenuhi dari lokal. Ini bertujuan agar harga tidak makin meroket, terlebih kini sudah menjelang Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha.

“Harga daging sapi saat ini di Jakarta sudah tidak normal dan persediaannya di tingkat pelaku usaha sangat terbatas,” katanya.

Sarman menyebutkan harga daging sudah mencapai Rp 90 ribu per kilogram, jauh di atas harga normal yang biasanya sekitar Rp 65 ribu per kilogram. Jika pemerintah tidak segera mengantisipasi ini, dikhawatirkan, menjelang Ramadan dan Idul Fitri, terjadi kelangkaan daging sapi dan harga bisa mencapai Rp 150-200 ribu per kilogram.

Kuota impor daging sapi tahun ini hanya sebesar 34 ribu ton, atau turun drastis dibanding tahun lalu yang mencapai 100 ribu ton. Kuota itu terbagi untuk dua kali pemasukan, yakni semester I sebesar 22.200 ton dan semester kedua 13.800 ton. Karena harga mulai naik dan mulai terjadi kekurangan pasokan, pemerintah memajukan sisa kuota dari semester II sebesar 5.600 ton, sehingga sisa kuota semester II tinggal 8.200 ton.

“Dengan kuota semester kedua yang tinggal 8.200 ton itu, maka dipastikan tidak akan cukup memenuhi kebutuhan karena sudah memasuki hari raya dan tahun baru,” ujarnya.

ROSALINA

Berita terkait:
KPK: BUMN Berantakan Karena Orang Parpol

Penambahan Anggaran Hambalang Disetujui DPR

Pendapatan ATM Bank Mandiri Rp30 Miliar Tiap Bulan

PT EMI Jadi Anak PGAS

Rupiah Tak Mampu Manfaatkan Pelemahan Dolar AS

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

7 menit lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

8 menit lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

12 menit lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

14 menit lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

21 menit lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

26 menit lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

27 menit lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

30 menit lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

33 menit lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

39 menit lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya