TEMPO.CO, Jakarta -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penyatuan zona waktu di Indonesia adalah langkah yang keliru dan akan mengorbankan 200 juta jiwa masyarakat Indonesia.
Menurut Kalla, di Jakarta, Selasa, 29 Mei 2012, penyatuan zona waktu di Indonesia menjadi GMT + 8 (Waktu Indonesia bagian Tengah) yang diwacanakan pemerintah tersebut akan membuat penduduk di Indonesia bagian timur dan barat mengubah pola hidupnya secara drastis.
Kalla mengatakan zona waktu itu menyesuaikan keseimbangan alam. Berdasarkan letak geografis Indonesia, dengan rentang panjang wilayah mencapai sekitar 5.000 kilometer, maka sangat tidak logis untuk menyatukan zona waktu.
"Di seluruh dunia, tidak ada negara dengan rentang panjangnya 5.000 kilometer memiliki satu zona waktu, kecuali Cina. Itu pun karena keputusan partai komunis Cina pada 1949 untuk mengontrol kekuasaannya. Jadi karena alasan politik kekuasaan," katanya.
Ia mencontohkan Amerika Serikat yang memiliki hingga sembilan zona waktu dan enam di antaranya berada di wilayah daratan, termasuk Alaska. Begitu pula dengan Australia yang memiliki tiga zona waktu.
Selain itu, katanya, tidak benar bahwa penyatuan zona waktu itu akan membuat suatu negara lebih produktif. "Apakah AS tidak produktif, Australia tidak produktif? Produktivitas itu tidak ada hubungannya dengan zona waktu, itu ngawur," katanya.
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
26 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
26 hari lalu
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.