TEMPO.CO, Jakarta - PT Indosat Tbk akan menerbitkan obligasi VIII dan sukuk ijarah V 2012 senilai Rp 2,5 triliun. Kedua surat utang dengan mata uang rupiah tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan memperoleh dana pengembangan bisnis.
Direktur Manajer Mandiri Sekuritas, Iman Rahman, mengatakan obligasi yang diterbitkan mencapai Rp 2 triliun, terdiri dari seri A dan B. Seri A kuponnya 7,875–8,875 persen. Adapun Seri B kuponnya 8,125–9,125 persen. "Seri A berjangka waktu tujuh tahun, sedangkan seri B 10 tahun," kata Iman dalam paparan publik di Jakarta, Selasa, 29 Mei 2012.
Indosat menunjuk lima perusahaan sebagai penjamin emisi, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berperan sebagai wali amanat.
Rencananya sebesar 65 persen dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembayaran lisensi jaringan kepada pemerintah. Kemudian 25 persen untuk pembelian base station subsystem (BSS). Sedangkan sisanya 10 persen untuk melaksanakan opsi beli (buy back) atas obligasi Indosat II 2002.
Penerbitan obligasi ini mendapatkan peringkat idea+ dari lembaga pemeringkat efek, Pefindo pada 16 April 2012.
Adapun untuk penerbitan ijarah Indosat V hanya satu seri senilai Rp 500 miliar. Jangka waktunya tujuh tahun dengan imbal hasil mencapai Rp 78,75 juta hingga Rp 88,75 juta per satu miliar rupiah atau ekivalen dengan 7,785–8,875 persen.
Rencananya seluruh dana yang terkumpul dari sukuk ijarah digunakan untuk pembelian base station subsystem (BSS). Obyek ijarahnya merupakan manfaat atas kapasitas transponder Satelit Palapa D sebesar 351 MHz. Fasilitas ini nantinya akan digunakan untuk penyelenggaraan layanan jaringan tetap tertutup milik perseroan.
Komposisi final dari struktur obligasi tersebut akan ditetapkan setelah diselesaikannya proses bookbuilding yang berlaku mulai 29 Mei 2012 dan berlanjut hingga 8 Juni 2012. Tanggal efektif penerbitan ditarget pada 18 Juni 2012 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 2012.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
35 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya