Pengusaha Belum Banyak Bermain di Pasar Hedging  

Reporter

Editor

Minggu, 27 Mei 2012 13:40 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menjelaskan pengusaha Indonesia belum banyak yang bermain di pasar hedging (lindung nilai). "Kami hedging case by case. Belum terlalu banyak karena tadinya percaya rupiah sudah stabil Rp 9.000-9.500, tapi di black market rupiah sudah sempat Rp 9.800," ujar Sofjan kepada Tempo, Ahad, 27 Mei 2012.

Sofyan berharap rupiah bisa lebih tenang pekan depan. "Yang kami khawatirkan membeli barang, kami utang dalam dolar, kalau kurs berubah terlalu cepat, kami rugi," ucapnya.

Terkait dengan kebutuhan untuk instrumen hedging jangka panjang di dalam negeri, Sofyan menilai, meskipun berguna, otoritas keuangan perlu mengkaji risikonya baik-baik. "Ini harus hati-hati. Ini ada unsur judi, nanti malah digunakan untuk spekulasi," ucap Sofyan.

Ia menilai baik kebijakan BI yang hanya mengizinkan hedging untuk jangka waktu kurang dari setahun. "Kalau kami minta lebih dari setahun, BI juga tidak mau kasih kami. Tapi ya lebih baik daripada digunakan untuk berjudi," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Biro Humas bank Indonesia, Difi A. Johansyah, membenarkan pasar valuta asing domestik membutuhkan lebih banyak instrumen valas untuk hedging. Sejauh ini instrumen hedging yang berkembang masih jangka pendek antara 2 hari sampai 3 bulan.

Pengembangan instrumen hedging dengan jangka yang lebih panjang dinilai penting untuk menghindari kerugian akibat volatilitas kurs rupiah. Selain itu instrumen ini juga dinilai penting untuk memfasilitasi eksportir, importir, ataupun investor yang selama ini masih bermain di non-derivative forward (perdagangan mata uang berjangka/NDF) di luar negeri.

Dalam perdagangan Jumat, 25 Mei 2012, nilai tukar rupiah sempat menembus angka Rp 9.515. Perlemahan rupiah disebut-sebut tergerek kurs rupiah di pasar NDF luar negeri.

MARTHA T.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

10 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya