TEMPO.CO, Subang - Pembudidayaan tembakau rupanya sangat menggiurkan sekaligus menguntungkan. "Dengan modal Rp 15 juta per hektare bisa mendapatkan hasil jual Rp 35 hingga Rp 45 juta saat panen," kata Alan, petani tembakau di Panyosogan, Gandasoli, Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat, kepada Tempo, Senin 21 Mei 2012.
Padahal, saat ini luas areal tanam budi daya tembakau di Gandasoli baru mencapai enam hektare. Lahan yang bisa dimanfaatkan masih tersedia 300 hektare lagi. Namun, kini lahan tersebut terpaksa ditanami singkong yang dari sisi ekonomi kurang menguntungkan.
Celakanya, potensi yang begitu besar terhambat modal yang pas-pasan. "Repot modalnya," kata Alan. Akibat kekurangan modal para petani di dataran tingggi itu tak mampu memperluas tanaman budi dayanya. "Kami sangat membutuhkan bantuan modal," ujar Amya, petani tembakau lain, menimpali.
Nenden Setiawati, Kepala Bidang Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang, mengatakan, pemerintah daerah tak bisa memberi modal lantaran terbentur aturan. "Kami hanya bisa memberi pembinaan dan penyuluhan rekayasa budi daya saja," katanya.
Namun luas areal binaan terbatas untuk enam hektare saja. Akan tetapi, ia mempersilakan petani menggandeng pihak ketiga. Menurut Nenden, dari sisi produktivitas dan kualitas, tembakau hasil budidaya petani Subang sangat kompetitif. Karena itu, ia sangat mengharapkan peran swasta untuk menggandeng petani di daerah itu.
NANANG SUTISNA
Berita terkait
Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
19 jam lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaUang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
1 hari lalu
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?
Baca SelengkapnyaSempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya
3 hari lalu
Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
4 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
9 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
10 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
10 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
11 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar
11 hari lalu
Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaEks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri
15 hari lalu
Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca Selengkapnya