TEMPO.CO, Jakarta - Jatuhnya mata uang tunggal Uni Eropa, euro, ke level US$ 1,27 membuat dolar Amerika Serikat (AS) kian perkasa. Imbasnya, dolar juga makin digdaya terhadap rupiah dan mata uang Asia lainnya.
Kuatnya tekanan dari faktor eksternal membuat pergerakan rupiah makin liar hingga menembus level 9.300 per dolar AS.
Di pasar uang hari ini, Rabu, 16 Mei 2012, rupiah ditransaksikan melemah 117 poin (1,26 persen) ke level 9.388 per dolar AS, menurut data Bloomberg. Pelemahan rupiah ini merupakan yang paling dalam dibandingkan dengan mata uang regional lainnya.
Dolar Singapura melemah 0,45 persen, won Korea Selatan 0,68 persen, peso Filipina 0,54 persen, ringgit Malaysia 1,14 persen, serta baht Thailand juga melemah 0,41 persen terhadap dolar AS.
Head of Treasury Research Bank BNI Nurul Eti Nurbaeti mengungkapkan terdepresiasinya mata uang regional serta kentalnya sentimen bearish di pasar finansial global merespons risiko yang menghantui zona Eropa kembali menekan rupiah. “Bahkan level terlemahnya dalam dua tahun terakhir sempat ditembus, meskipun Bank Indonesia terus memonitor,” tuturnya.
Hari ini, rupiah memang berpotensi ditutup melemah seiring kuatnya tekanan dari faktor global. Bursa saham yang kembali jatuh juga menandakan kuatnya pengaruh sentimen negatif dari Yunani serta antisipasi para pelaku pasar menjelang libur panjang minggu ini.
Pergerakan rupiah kembali terganjal oleh aksi beli aset safe haven (aset yang dianggap aman di saat terjadi ketidakpastian), yakni dolar AS, seiring makin memburuknya kondisi di Eropa.
Terpuruknya mata uang euro hingga ke US$ 1,27 membuat indeks dolar AS kembali menguat 0,155 poin (0,2 persen) ke level 81,54 hingga pukul 12.48 WIB siang ini.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
1 jam lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
9 jam lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
7 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
8 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
10 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
10 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
10 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaPeneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel
10 hari lalu
Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.
Baca Selengkapnya