TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan multifinance milik PT Bank International Indonesia Tbk, PT BII Finance Center, menerbitkan obligasi pertama senilai Rp 500 miliar. Melalui obligasi berperingkat AA+ Stable Outlook dari Fitch Ratings ini, perseroan berencana meningkatkan peningkatan modal kerja untuk bisnis pembiayaan konsumen.
Presiden Direktur BII Finance Center Alexander mengatakan, rekam jejak perusahaan didukung oleh proyeksi arus kas yang kuat dan profil pembiayaan yang baik membuat perseroan mendapatkan peringkat obligasi memuaskan. "Kami optimistis obligasi ini akan sukses," kata dia dalam acara paparan publik obligasi BII, di Jakarta, Kamis, 3 April 2012.
Alexander menjelaskan, surat utang ini berjaminan piutang pembiayaan sebesar 60 persen pokok terutang. Obligasi terdiri dari empat seri, yakni seri A, B, C dan D dengan jangka waktu 1, 2, 3 dan 4 tahun sejak tanggal emisi. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan pada tanggal tertentu.
Tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan usaha Rp 362,438 miliar, naik dari sebelumnya Rp 178 miliar. Dengan laba bersih Rp 71,921 miliar, naik dari sebelumnya Rp 34,499 miliar pada 2010 dan Rp 14,939 miliar pada 2009.
Dalam penawaran obligasi kali ini, perseroan berencana mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam pada 28 Mei 2012. Penawaran dimulai 30 Mei-1 Juni 2012 dan bookbuilding rencananya 3-15 Mei, sedangkan distribusi obligasi 7 Juni dan ditutup dengan pencatatan di bursa 8 Juni mendatang.
"Rating yang baik, tim yang berpengalaman di industi pembiayaan, menjadi dasar penjamin emisi menjamin obligasi ini," ujar Sigit P Wiryadi, Direktur Utama PT NISP Sekuritas, selaku penjamin pelaksana emisi obligasi ini.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
34 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya