TEMPO.CO, Depok - Usaha jasa perorangan di Depok turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi sekitar 10,56 persen. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Perencanaan Perekonomian dan Sosial Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Depok Nuraeni Widayati.
"Ternyata, dari jasa perorangan seperti laundry dan service mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Depok," katanya kepada wartawan, Selasa, 1 Mei 2012.
Layanan jasa yang menyokong perekonomian Depok antara lain dari jasa pencucian baju (laundry), servis motor, salon, guru privat dan lainnya. Usaha-usaha itu berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat. "Mereka bak jamur di musim hujan, berada di tengah-tengah perumahan dan ramai dikunjungi konsumen," katanya.
Nuraeni mengatakan, data yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut merupakan fenomena munculnya para wirausahawan muda. "Kalau seperti ini, tinggal bagaimana pembinaannya saja," katanya.
Peningkatan jasa perorangan di Depok terjadi sejak tiga tahun terakhir. Menurut Nuraeni, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) dari jasa perorangan tahun 2009 sebanyak 7,23 persen, tahun 2010 menjadi 7,4 persen, dan 2011 naik menjadi 10,65 persen. "Kebanyakan mereka ini adalah pelaku usaha muda atau young entrepreneur," katanya.
Nuraeni menilai, saat ini masyarakat sangat membutuhkan jasa perorangan, seperti, jasa cuci baju, servis kendaraan, dan pendampingan pendidikan untuk anak-anak. Apalagi jumlah penduduk Depok yang mencapai 1,8 juta jiwa membutuhkan pelayanan secara baik. "Kondisi itu dilihat oleh sejumlah pelaku usaha sebagai peluang ekonomi dan ternyata hasilnya menggembirakan," katanya.
Kepala Dinas Koperasi, Pasar dan UKM kota Depok Herman Hidayat berjanji akan membina pelaku usaha muda tersebut. Dalam bidang UKM, Dinas memfasilitasi permodalan melalui kerja sama dengan bank. Adapun dalam bidang pemasaran juga turut serta memberikan jalan. "Kami telah memberikan pembinaan pada pelaku UKM melalui permodalan dan pemasaran," ujarnya.
Herman berharap pelaku jasa perorangan masuk dalam sebuah organisasi, baik koperasi maupun UKM. Dengan masuk dalam lembaga atau organisasi menjadikan usaha tersebut lebih kuat. Seperti, permasalahan hukum bisa ditangani secara bersama. "Soalnya pembinaan kami cuma bisa lewat koperasi atau lembaga," katanya.
ILHAM TIRTA
Berita terkait
Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang
58 hari lalu
Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.
Baca SelengkapnyaAmartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.
Baca SelengkapnyaJenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati
3 Februari 2024
Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.
Baca SelengkapnyaTerbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil
31 Desember 2023
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).
Baca SelengkapnyaLampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo
10 Desember 2023
BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia
15 November 2023
Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.
Baca SelengkapnyaUndang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil
2 Oktober 2023
Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil
Baca SelengkapnyaHari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro
12 Agustus 2023
BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.
Baca SelengkapnyaPemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar
2 Agustus 2023
Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar
Baca SelengkapnyaRiset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
14 Juli 2023
Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.
Baca Selengkapnya