TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia memiliki potensi besar di sektor pembangkit listrik tenaga surya. Dengan wilayah yang luas dan intensitas cahaya matahari yang tinggi, pasokan listrik dari tenaga surya bisa menjadi andalan.
Principal Advisor Deutsche Gessellschaft fur Internationale Zusammenarbeit Indonesia Rudolf Rauch mengatakan, Jerman dengan intensitas matahari yang tidak terlalu tinggi, bisa membangkitkan listrik 25 ribu megawatt. "Indonesia memiliki potensi 6 hingga 10 kali dari Jerman," kata dia, di Jakarta, Senin, 30 April 2012.
Rudolf menjelaskan, pengembangan pembangkit listrik tenaga surya akan menyerap investasi yang besar. Dia menggambarkan pembangunan pembangkit surya berkapasitas 7.500 megawatt di Jerman yang menelan investasi 50 miliar Euro (Rp 606,5 triliun).
Rudolf mengatakan biaya pembangunan pembangkit surya di Indonesia bisa lebih murah karena paparan sinar matahari 50 persen lebih banyak ketimbang Eropa. Pembangunan pembangkit berkapasitas 10 ribu megawatt misalnya, diperkirakan memerlukan investasi 10 miliar Euro (Rp 121,3 triliun). "Padahal kalian membuang subsidi sekitar 20 miliar Euro (Rp 242,6 triliun)," kata Martin Krummeck, Deputi Managing Director German-Indonesian Chamber of Industry and Commerce (Ekonid).
Rudolf mengatakan investasi tahap awal memang cukup besar, namun biaya operasional pembangkit listrik ini relatif rendah untuk jangka panjang. Sehingga ke depan, setrum yang dihasilkan pembangkit surya akan menghemat biaya produksi industri.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita terkait
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze
19 hari lalu
Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.
Baca SelengkapnyaBangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak
48 hari lalu
Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.
Baca SelengkapnyaKembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy
23 Januari 2024
Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaBauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik
17 Januari 2024
Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.
Baca SelengkapnyaSumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024
20 Desember 2023
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM
1 Desember 2023
Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara
21 November 2023
PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI
16 November 2023
M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan
14 November 2023
Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.
Baca Selengkapnya10 Manfaat Minyak Bumi Bagi Kehidupan Manusia
10 November 2023
Manfaat minyak bumi sangatlah banyak. Diantaranya yakni sebagai bahan bakar hingga pembangkit listrik. Berikut ini manfaat lain yang perlu dikatahui.
Baca Selengkapnya