Pertamina Bangun Pom Bensin Khusus Pertamax  

Reporter

Editor

Jumat, 27 April 2012 13:41 WIB

SPBU pertamina khusus pertamax di jalan alteri Pondok Indah, Jakarta, Jumat (27/04) SPBU tersebut dikhususkan hanya untuk pengisian di pertamax, pertamax plus dan pertamax dex. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (persero) membangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) khusus penjualan bahan bakar minyak nonsubsidi di jalan Arteri Pondok Indah Jakarta Selatan. SPBU ini didirikan sebagai bagian dari kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang rencananya dimulai Mei 2012.

SPBU yang khusus menjual Pertamax, Pertamax Plus, dan solar Pertamina Dex ini diberi kode COCO 31.12204. Menurut Direktur Marketing & Trading Pertamina, Hanung Budya Yuktyanta, pom bensin khusus ini sengaja dibangun di kawasan elite Pondok Indah, Jakarta Selatan, karena masyarakatnya relatif memiliki daya beli tinggi. Selain itu SPBU ini didirikan untuk membangun kesadaran mengurangi konsumsi BBM bersubsidi, terutama untuk pemilik mobil mewah.

"Kami akan membangun beberapa SPBU BBM nonsubsidi di kawasan elite di Jabodetabek," kata dia, Jumat, 27 April 2012.

Menurut Hanung, SPBU elite ini menjadi langkah awal Pertamina untuk mendukung kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi. Konsumsi BBM bersubsidi tahun ini diperkirakan bakal melebihi kuota yang ditetapkan, yakni 40 juta kiloliter. "Anggaran negara bakal membengkak karena ada alokasi dana besar untuk subsidi energi," ujarnya.

Setelah di Pondok Indah, Pertamina akan membangun SPBU nonsubsidi di wilayah elite Bekasi, Cikarang, dan Tangerang. Hingga Mei 2012 Pertamina akan meluncurkan 4 SPBU elite ini di jalan Fatmawati Jakarta Selatan, perumahan Modern Land Tangerang, dan kawasan Lippo Cikarang. "Tahap berikutnya akan bergeser ke kota-kota besar di luar Jabotabek," katanya.

Hanung menilai pembangunan SPBU elite ini efisien untuk mewujudkan program pembatasan subsidi karena tidak membutuhkan investasi. Pertamina hanya merombak tangki Premium dari SPBU yang sudah ada sebelumnya. "Hanya tangki Premiumnya saja yang kami tutup," ujarnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochamad Harun, mengatakan seluruh SPBU nonsubsidi ini dimiliki Pertamina. Ke depan diharapkan pengusaha swasta pemilik SPBU bisa mengikuti upaya ini. Pertamina pun memberi insentif khusus berupa kompensasi margin keuntungan bagi pengusaha yang mau mendirikan SPBU nonsubsidi. Besaran margin yang ditawarkan mencapai Rp 325 hingga Rp 500 per liter.

"Pengelola SPBU di kawasan elite seharusnya mau memodifikasi gerainya untuk menjual khusus BBM nonsubsidi," kata dia.

ROSALINA

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

17 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya