TEMPO Interaktif, Jakarta: Bank Indonesia telah menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan pemilik saham Bank Lippo, Swissasia. "Fit and proper sudah selesai dan dinyatakan layak oleh BI," kata Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Syafruddin Temenggung sebelum mengikuti rapat Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) di gedung Departemen Keuangan, Jakarta, Selasa (24/2). Dengan selesainya proses fit and proper ini, jajaran direksi dan komisaris Bank Lippo akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) besok, Rabu (25/2) pukul 14.00 WIB di Hotel Kempinski, Jakarta. Selain itu, rencanananya besok juga akan ditandatangani perjanjian jual beli atau Sales Purchase Agremeent. "Pembayarannya juga besok," kata Syaf.Sebelumnya, BPPN menyerahkan berkas konsorsium ini kepada Bank Indonesia untuk diuji kelayakan dan kepatutan pada 21 Januari. Namun, uji kelayakan ini memakan waktu yang cukup lama karena BI meminta konsorsium melengkapi dokumen yang berkaitan dengan permodalan dan pemegang saham kendali atau ultimate shareholder-nya. Dari beberapa kali pemeriksaan, muncul kontoversi soal konsorsium ini sehingga penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli dan Rapat Umum Pemegang Saham ditargetkan pada 29 Februari.BPPN telah menetapkan Swissasia Global sebagai penawar yang diutamakan dalam proses divestasi 52,05 persen saham Bank Lippo. Mereka membeli saham PT Bank Lippo Tbk dengan harga Rp 591,5 per lembar sehingga nilai totalnya mencapai Rp 1,205 triliun. Konsorsium Swissasia Global terdiri dari Swissfirst Bank AG, Chaffron Limited yang 100 persen dimiliki Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, Matrix Asia Holdings Limited, ASM Investmenet Ltd, serta Ferrel Opportunity Capital Ltd. BPPN, lanjut Syaf, juga akan menempatkan satu komisaris independennya dalam bank Lippo. Dalam pernyataan sebelumnya, komisaris independen ini berfungsi sebagai wakil pemerintah dalam melakukan pengawasan.Yandi M.R. - Tempo News Room