TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz optimis bisa merealisasikan rumah murah dengan harga Rp 45 juta per unit. Namun Djan mengatakan perlu banyak bantuan dari pihak lain agar berbagai biaya perizinan bisa ditekan. "Badan Pertanahan Nasional, misalnya membebaskan biaya sertifikasi, kemudian Kementerian Dalam Negeri tidak perlu biaya Izin Mendirikan Bangunan khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah," kata Djan, Rabu, 18 April 2012.
Komponen biaya lain yang juga bisa ditekan menurut Djan adalah biaya energi seperti bebas biaya gambar instalasi listrik dan biaya penyambungan listrik. Djan mengatakan untuk rumah murah ini, listrik dari perusahaan listrik negara hanya untuk cadangan.
Pasokan utama listrik untuk perumahan murah ini menurutnya harus menggunakan sel matahari. "Sel matahari ini bantuan pemerintah dari Kementerian ESDM, ini sedang kami usahakan," kata Djan.
Tahun ini Kementerian Perumahan Rakyat berencana membangun 600.000 rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. 200.000 unit dialokasikan untuk Pegawai Negeri Sipil, 200.000 unit dialokasikan untuk buruh dan 200.000 unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah selain buruh dan pegawai negeri sipil. "Untuk PNS, tanahnya hibah dari pemda. Kalau buruh tanahnya beli, dijembatani oleh industri," kata Djan.
Djan mengatakan Mei mendatang program rumah murah untuk PNS akan dimulai dengan peletakan batu pertama untuk 3.000 unit rumah di Maluku Utara. Sementara untuk buruh menurut Djan sudah ada komitmen untuk pembangunan 5.000 unit rumah di Solo bekerja sama dengan PT Sritex.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita terkait
Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target
3 Oktober 2023
Kalau dengan CSR bisa bangun 3.000 rumah layak huni, maka kemiskinan Kaltim akan turun tinggal 2 persen
Baca SelengkapnyaAnggaran DP Nol Rupiah di APBD DKI Melonjak Drastis Dipersoalkan
17 November 2017
Fraksi-fraksi di DPRD DKI menuntut penjelasan Gubernur Anies Baswedan mengapa anggaran DP rumah 0 Rupiah di APBD 2018 naik menjad Rp 800 Miliar.
Baca SelengkapnyaGaji Rp 5 Juta Ingin Beli Rumah di Jakarta? Ini Saran Apersi
19 Oktober 2017
Sulit bagi mereka yang bergaji Rp 5 juta membeli rumah tapak di Jakarta, tapi bukan tidak mungkin. Ini saran Apersi
Baca SelengkapnyaPemerintah Akan Tetapkan Rating Rumah Subsidi yang Berkualitas
30 September 2017
Pemerintah membahas rencana pemberlakuan rating kualitas perumahan subsidi yang dibangun dalam program Satu Juta Rumah.
Baca SelengkapnyaDjarot Minta Maaf Belum Bisa Sediakan Rumah Tapak DP Nol Persen
16 September 2017
Jumlah warga umum yang mendaftar mendapatkan rumah susun sewa sejak 2013 sekitar 12 ribu kepala keluarga.
Baca SelengkapnyaBaru 20 Daerah yang Siap Terbitkan Sertifikat Rumah Subsidi
4 September 2017
Kementerian PUPR akan melakukan pendampingan bagi pemerintah daerah yang belum siap menerbitkan sertifikat rumah subsidi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Kredit Mikro Perumahan bagi Pekerja Informal
26 Agustus 2017
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyediakan pembiayaan mikro perumahan untuk rumah swadaya bagi pekerja informal.
Baca SelengkapnyaDKI Siapkan Rusun Nagrak untuk Program DP Nol Rupiah
25 Agustus 2017
Pemerintah DKI Jakarta menyiapkan Rusun Nagrak, Jakarta Utara untuk program DP Nol Rupiah Anies-Sandi.
Baca SelengkapnyaPUPR Temukan 40 Persen Rumah Murah Tak Dihuni
22 Agustus 2017
Banyak rumah bersubsidi tak laik huni karena tak ada air bersih dan listrik.
Baca SelengkapnyaMenteri Rini Minta Harga Rusun Tanjung Barat di Bawah Rp 200 Juta
16 Agustus 2017
Rini meminta Perumahan Nasional menekan harga per meter untuk kalangan MBR.
Baca Selengkapnya