Dirut BNI Gatot M Suwondo (kiri) bersama Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar (kanan)menunjukkan miniatur pesawat usai pendatanganan kerjasama kartu kredit Co-Branding, di Jakarta,(19/4). ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Garuda Indonesia Tbk kembali menjalin kerjasama menerbitkan kartu kredit co-branding. Menurut Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, kartu tersebut merupakan salah satu fasilitas dan kemudahan bagi konsumen penerbangan.
"Khususnya bagi pelanggan tetap Garuda Frequent Flyer," kata dia usai menandatangani kerjasama penerbitan kartu kredit di kantor pusat BNI, Senin 16 April 2012.
Emir menambahkan, kartu kredit itu menjadi pelengkap tambahan armada yang dilakukan Garuda. Saat ini Garuda memiliki 92 pesawat dan akan bertambah menjadi 194 unit pada 2015.
Rencananya BNI dan Garuda akan menerbitkan dua jenis kartu kredit yakni Garuda Indonesia-BNI Platinum Credit Card serta Garuda Indonesia-BNI Signature Credit Card. Kartu ini memiliki beragam fitur, keuntungan serta nilai tambah bagi pemegangnya. Para pemilik kartu mendapat kesempatan mengumpulkan poin dari setiap rupiah yang mereka belanjakan, sehingga bisa mendapat fasilitas terbang gratis.
General Manager Kartu Kredit BNI, Dodit W Projobakti, mengatakan, kartu tersebut akan terbit dalam dua bulan ke depan. Dalam tiga tahun, BNI dan Garuda menargetkan perolehan nasabah hingga 200 ribu orang. Nilai transaksi yang dikumpulkan 200 ribu kartu tersebut bisa mencapai Rp 4 triliun.
Banjir Promo Tiket Wisata dari Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024, Besok Berakhir
2 Maret 2024
Banjir Promo Tiket Wisata dari Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024, Besok Berakhir
Bank CIMB Niaga dan maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Limited menggelar Cathay Pacific Travel Fair 2024 untuk menghadirkan beragam promo tiket wisata favorit dunia.
Sederet Bank Terjun ke Bisnis Paylater, Ekonom: Fenomena Wajar, Bukan Lompatan Besar
7 Desember 2023
Sederet Bank Terjun ke Bisnis Paylater, Ekonom: Fenomena Wajar, Bukan Lompatan Besar
Saat ini, sederet perbankan sudah dan akan merambah ke segmen bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) alias paylater (bayar nanti). Bagaimana tanggapan ekonom?