Dahlan Minta Pegawai BUMN Berpikir Ulang untuk Jadi PNS
Reporter
Editor
Senin, 16 April 2012 11:51 WIB
Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan (tengah) bersama Walikota Iman Aryadi (kanan) berbincang dengan pekerja PT KS-POSCO (Pohang Steel and Iron Corporation), di Cilegon, Kamis (29/12). ANTARA/Asep Fathulrahman
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berharap pegawai di lingkungan badan usaha milik negara (BUMN) mengurungkan niatnya untuk jadi pegawai negeri sipil di lingkungan BUMN.
"Anjurannya, pertimbangkan apakah tetap jadi pegawai negeri atau tidak, berhenti dan cari pekerjaan di tempat lain dengan karier yang lebih bagus," ujarnya di Kementerian BUMN dalam acara perayaan ulang tahun BUMN ke-14, Senin, 16 April 2012.
Jawaban ini terlontar dari Dahlan terkait adanya permintaan kenaikan kesejahteraan dan kenaikan gaji karyawan BUMN. Ia berharap pegawai BUMN mempertimbangkan tidak menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Menurut dia, jenjang karier di BUMN tidak hanya diatur oleh Kementerian BUMN, tetapi juga Kementerian Keuangan dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara.
Dahlan mengakui pegawai BUMN mengemban tugas cukup berat. Penyebabnya, pegawai BUMN harus mampu membina BUMN dengan memakai sistem korporasi serta gaji dan bonus ala korporasi. Namun, dari satu sisi, pegawai negeri BUMN tidak diperbolehkan menerima gratifikasi.
Dalam kesempatan itu, Dahlan berharap BUMN Indonesia dapat mengalahkan BUMN milik pemerintah Malaysia. "Tidak usah belajar ke Malaysia. Tetapi kita harus mengalahkan BUMN Malaysia dalam dua tahun, dan harus bisa," harap dia.