Pemerintah Manfaatkan Imbal Dagang Untuk Genjot Ekspor

Reporter

Editor

Senin, 9 Februari 2004 11:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rini MS Soewandi, menyatakan akan memanfaatkan berbagai model pembiayaan dan sistem perdagangan yang berlaku secara internasioanl termasuk imbal dagang (counter trade) untuk memacu pertumbuhan ekspor nasional. Ia optimis tahun 2004 ini Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekspor nonmigas yang lebih tinggi dari tahun lalu sekitar 7 persen. Hal ini disampaikan dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Deperindag, Andreas Anugrah, pada seminar "Counter Trade untuk Meningkatkan Ekspor" yang diadakan oleh Pusat Solusi Bisnis, di Hotel Dwikarsa Bidakara, Jakarta, Senin (9/2). Sebelumnya, seperti yang diungkapkan Rini, meskipun tahun 2003 ekonomi dunia belum membaik dan nilai dolar terus menurun, Indonesia berhasil mencapai target pertumbuhan ekspor nonmigas sedikit di atas target lima persen atau tepatnya 5,18 persen. Untuk mempertahankan sekaligus memacu pertumbuhan ekspor yang lebih cepat, pemerintah telah membentuk Kelompok Kerja Nasional Peningkatan Ekspor (KNPE) yang bertugas merumuskan kebijakan jangka pendek untuk menciptakan iklim kondusif yang dapat memperluas dan mengembangkan pasar ekspor. Rini menyadari masih banyak pihak yang beranggapan imbal dagang merupakan paket perdagangan yang kuno, ketinggalan jaman dan tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. "Seminar ini merupakan salah satu cara untuk merespon berbagai anggapan negatif atas kebijakan Deperindag yang berkaitan dengan pelaksanaan counter trade," kata dia.Ia menjelaskan barter hanya merupakan salah satu dari metode imbal dagang. "Masih ada bentuk-bentuk lain yang sifatnya saling berbalas seperti counter purchase, tolling, switch trading, offset dan buy back," kata dia. Saat ini tidak kurang dari 130 negara melaksanakan perdagangan internasional dengan sistem imbal dagang dengan nilai sekitar US$ 500 miliar atau kurang lebih 30 persen dari nilai perdagangan dunia. Umumnya negara-negara tersebut mensyaratkan sistem imbal dagang atas berbagai pembelian untuk proyek pemerintah. Bagaimana pun, menurut Rini, sistem ini dapat memacu pertumbuhan industri di dalam negeri, membuka kesempatan kerja yang lebih luas, selain penghematan devisa. Setidaknya, kata Rini, berbagai proyek peremajaan peralatan angkatan bersenjata, kepolisian, dan bea cukai bila dilaksanakan dengan sistem imbal dagang dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Anastasya Andriarti - Tempo News Room

Berita terkait

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

15 menit lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

30 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

41 menit lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

48 menit lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

1 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

1 jam lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

1 jam lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya