Piutang Petral di Kamboja Senilai US$ 4,5 juta Macet

Reporter

Editor

Senin, 9 Februari 2004 10:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Pertamina Energy Trading Limited (Petral), mengakui adanya piutang macet dalam melakukan investasi di Kamboja. Investasi tersebut dilakukan pada saat Petral masih dikuasai pemilik lama. Direktur Utama Petral Ari H. Soemarno mengatakan, investasi yang gagal dikembalikan tersebut senilai US$ 4,5 juta, terdiri atas US$ 2,4 juta untuk modal membentuk perusahaan dan sisanya berupa piutang ke perusahaan patungan dengan perusahaan Kamboja. "Sampai sekarang belum dapat ditarik kembali dana-dana tersebut," ujarnya kepada Koran Tempo pekan lalu. Menurut Ari, piutang tersebut adalah warisan dari Perta Oil pada 1994, sebelum dibeli Pertamina dan diganti menjadi Petral seperti sekarang. Ketika itu dengan persetujuan direksi Pertamina, Perta membuka kerja sama perdagangan bahan bakar minyak (BBM) dengan perusahaan asal Kamboja dengan membangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di negeri tersebut. Sayangnya, kata Ari, sejak 1994 hingga saat ini, investasi tersebut tidak kembali dan piutangnya sulit ditagih. "Orang Kamboja ini agak nakal. Mereka tidak akomodatif kepada kami, karena perlindungan hukum di sana agak parah," ujarnya, selain investasi yang tidak kembali, dia menambahkan, "perusahaan Kamboja itu juga punya piutang ke Perta sebesar US$ 2,1 juta. Total piutang kami kepada mereka US$ 4,5 juta." Namun, dia menolak mengungkapkan nama perusahaan yang menjadi mitranya di Kamboja. Dia menjelaskan, Petral sedang mengupayakan agar piutang kepada perusahaan di Kamboja tersebut bisa kembali. Bahkan, anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan minyak mentah dan hasil kilang itu merencanakan pull out atau hengkang dari Kamboja. "Kami sedang mencari mitra untuk menjual perusahaan patungan itu, termasuk utang kami. Sudah ada beberapa pihak di Kamboja sendiri yang berminat," ujar Ari. Namun, dia menambahkan, faktor politis di negara itu masih tinggi dan di sana gampang terjadi kekerasan. "Kami agak hati-hati juga menjualnya ke perusahaan lokal," katanya. Ari yang baru menjabat sejak akhir November lalu menargetkan, masalah investasi di Kamboja tersebut akan diselesaikan pada tahun ini. Jika masih mengalami sejumlah hambatan, Petral merencanakan mengadukan mitranya ke arbitrase internasional. Tuntutan hukum melalui badan internasional itu dilakukan lantaran upaya diplomatik dengan meminta pertolongan kepada Perdana Menteri Kamboja Hun Sen tidak membuahkan hasil, karena mitra lokal Petral itu juga mempunyai dukungan politis yang kuat di negerinya. Untuk itu, kata Ari, pihaknya meminta dorongan politis dari Dewan Perwakilan Rakyat, khususnya Komisi Energi dan Sumber Daya Mineral, dan pemerintah agar membantu menyelesaikannya secara langsung dengan pemerintah setempat. "Situasi di sana kurang bagus. Apalagi mitra lokal kami itu juga sedang menghadapi tuntutan karena masih punya utang di tempat lain," ujarnya. Sebelumnya, sumber Koran Tempo di Pertamina mengatakan, peluang untuk menarik kembali investasi dan piutang kepada perusahaan yang menjadi mitra bisnis Petral di Kamboja, sangat sulit. "Dapat recovery (kembali) 25 persen saja sudah bagus," ujarnya. Di sisi lain, jika tidak segera dilakukan penyelesaian mengenai tagihan investasi dan utang di Kamboja, dapat mengganggu kondisi keuangan Petral. Sebab, tagihan tersebut akan membebani neraca perusahaan tersebut. Petral sebelumnya bernama Perta Oil, perusahaan trading minyak yang sahamnya dimiliki putra bungsu bekas presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra, dan Bob Hasan. Bisnis utama perusahaan tersebut adalah memasok kebutuhan minyak mentah dan BBM untuk Pertamina. Namun, sejak 1998, kontrak pengadaan minyak mentah dan BBM melalui Petra Oil dihentikan Pertamina. Maret 2001, semua kepemilikan Hutomo dan Bob Hasan serta Yayasan Dana Pensiun Pertamina di Perra dibeli Pertamina senilai US$ 6 juta. Kini 100 persen saham Petral dimiliki Pertamina. Syakur Usman/Ali Nur Yasin - Tempo News Room

Berita terkait

Indonesia Memimpin Perjudian Online Dunia, Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak

1 menit lalu

Indonesia Memimpin Perjudian Online Dunia, Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak

Indonesia muncul sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia, menurut survei DroneEmprit

Baca Selengkapnya

Korlantas Uji Coba Pengiriman Surat Tilang Melalui Whatsapp

1 menit lalu

Korlantas Uji Coba Pengiriman Surat Tilang Melalui Whatsapp

Bila sistem pengiriman surat tilang melalui Whatsapp aman, Korlantas akan memberlakukan aturan ini secara nasional.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal "Orang Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 menit lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal "Orang Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Tetap Bangga Meski Gagal Bawa Indonesia Juara

9 menit lalu

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Tetap Bangga Meski Gagal Bawa Indonesia Juara

Ester Nurumi Tri Wardoyo dikalahkan He Bing Jao lewat pertarungan sengit tiga game saat duel Indonesia melawan Cina di final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Juara Piala Uber Sepanjang Masa setelah Cina Kalahkan Indonesia di Final Edisi 2024

9 menit lalu

Daftar Juara Piala Uber Sepanjang Masa setelah Cina Kalahkan Indonesia di Final Edisi 2024

Tunggal bulu tangkis putri Indonesia harus puas menjadi runner-up Piala Uber 2024 setelah kalah 0-3 dari Cina.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

13 menit lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Tim Piala Uber Capai Final, Greysia Polii: Ini Kemenangan Perempuan Indonesia yang Selalu Diremehkan

23 menit lalu

Tim Piala Uber Capai Final, Greysia Polii: Ini Kemenangan Perempuan Indonesia yang Selalu Diremehkan

Greysia Polii merasa, meski kalah melawan China, pencapaian tim Uber Indonesia 2024 ini merupakan kemenangan bagi para perempuan Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Hotel Strategis Dekat Lokasi Konser Sheila On 7 di Bandung, Bisa Ditempuh Jalan Kaki

27 menit lalu

5 Hotel Strategis Dekat Lokasi Konser Sheila On 7 di Bandung, Bisa Ditempuh Jalan Kaki

Temukan lima hotel terdekat dari Stadion Siliwangi, Bandung, lokasi konser Sheila on 7. Mulai dari hotel bintang 4 hingga bintang 2, semua berjarak kurang dari satu kilometer dari stadion.

Baca Selengkapnya

Universitas Syiah Kuala Sediakan Kuota 35 Persen untuk Jalur Seleksi Mandiri

27 menit lalu

Universitas Syiah Kuala Sediakan Kuota 35 Persen untuk Jalur Seleksi Mandiri

Pendaftaran seleksi mandiri Universitas Syiah Kuala atau USK dibuka hingga 20 Juni 2024 pukul 16:00 WIB.

Baca Selengkapnya

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

29 menit lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya