Petani Desa Pabuaran Purwokerto Utara sedang memanen padi di sawahnya, Jumat (4/11). Harga gabah kering panen mencapai Rp 4.300 perkilogram. Usai panen, petani akan langsung mengolah tanahnya untuk ditanami kembali. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan prihatin dengan keberadaan petani saat ini. Sebab, sudah banyak yang berumur tua, tidak produktif, dan anak-anak mereka sudah di kota dan kaya. Kalau produktivitas sawah lahan padi menurun juga tidak peduli karena anaknya bisa menyokong uang.
"Serahkan sawah ke BUMN, kami akan kelola," kata Dahlan saat talkshow masalah kepemimpinan di Universitas Gadjah Mada, Kamis, 29 Maret 2012.
Sebab, kalau dibiarkan, lahan sawah total secara nasional 1,2 juta hektar tidak dikelola dengan baik, maka akan mengancam ketahanan pangan nasional. Dengan demikian, jika ada petani yang tidak bisa optimal mengelola sawah, maka akan dibantu oleh BUMN.
Jika petani sudah tidak produktif, lalu menyerahkan sawahnya ke BUMN, maka pihaknya hanya mengambil 5 ton hasil panen. Sisanya diambil oleh petani. Petani itu juga masih menggarap sawah yang diserahkan.
Menurut dia, BUMN akan memasok benih, pupuk, dan pembasmi hama dan memberi bimbingan kepada petani. Saat ini jika dsawah dikelola dengan baik, hasil panen padi mencapai 7 ton lebih. Jika BUMN hanya mengambil 5 ton hasil panen, maka petani pemilik sawah bisa mengambil kelebihannya. "Kalau ada kelebihan, 1, 2, atau 3 ton ambil semua (untuk petani)," kata dia.
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
13 hari lalu
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.