Badan Karantina Tolak Unggas Negara Terkena Flu Burung

Reporter

Editor

Kamis, 5 Februari 2004 20:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Karantina Hewan bertekad melakukan berberapa langkah untuk mengantisipasi serta menanggulangi penyakit flu burung di Indonesia. Langkah tersebut, menurut Direktur Badan Karantina Budi Tri Akoso, dalam konferensi pers di Departemen Pertanian, Jakarta, Kamis (5/2), antara lain dengan mencegah serta menolak masuknya unggas dan produknya dari negara yang tertular flu burung. Negara-negara yang dimaksud adalah Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Hongkong, RRC, Kamboja, Laos, Taiwan, Thailand, dan Pakistan. Namun, menurut Budi, sejak ditetapkan peraturan tersebut belum ada unggas ataupun produknya yang di reekspor. Mereka sudah tahu kalau produknya akan ditolak, sehingga tidak mengekspor ke sini, ujar Budi. Tentang tanggal penetapan pelarangan ekspor ke Indonesia, Budi mengaku tidak ingat karena tiap negara tidak bersamaan. Menurut Budi, negara-negara tersebut secara otomatis dilarang mengekspor ke Indonesia sejak dinyatakan tertular flu burung oleh organisasi kesehatan dunia (OIE). Sebelumnya pada 2003, Indonesia juga pernah menolak pemasukan unggas dan produknya dari Jerman dan Belanda dengan alasan yang sama. Jerman dan Belanda sudah dinyatakan bebas oleh OIE (Badan Kesehatan Hewan Dunia)dan saat ini sudah boleh mengekspor ke Indonesia.Secara spesifik unggas dan produknya yang terkena pelarangan antara lain ayam, bebek, dan burung puyuh. Produknya antara lain telur dan daging mentah. Namun untuk produk olahan dia belum bisa memberi kejelasan.Budi juga mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Karantina Hewan di seluruh Indonesia untuk menjalankan kebijakan ini.Selain itu, Budi juga berjanji akan mengawasi secara ketat masuknya vaksin untuk flu burung dari luar negeri. Namun tentang asal negara vaksin, pihaknya tidak bisa menentukan. Itu adalah kewenangan Indofarma yang sudah ditunjuk pemerintah untuk mendatangkan vaksin dari luar, ujarnya.Selama bulan Desember Badan Karantina Hewan bekerja sama dengan petugas bea cukai telah menangkal masuknya bahan biologik dari Hong Kong dan Cina di Bandara Soekarno- Hatta. Menurut Budi, walaupun vaksin dari Cina sering membawa virus, tidak ada ketentuan untuk melarang Indofarma mendatangkan vaksin dari Cina. Mawar Kusuma - Tempo News Room

Berita terkait

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

3 menit lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hammersonic Festival 2024 Siap Guncang Jakarta, Angkat Tema The Majestic Fellowship

4 menit lalu

Hammersonic Festival 2024 Siap Guncang Jakarta, Angkat Tema The Majestic Fellowship

Hammersonic Festival 2024 siap digelar di Pantai Carnaval, Ancol pada 4-5 Mei dengan menampilkan band metal dan rock internasional maupun lokal.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

14 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

Gregoria Mariska Tunjung menyumbang poin pertama untuk Indonesia saat menghadapi Thailand di Piala Uber 2024 usai mengalahkan Ratchanok Intanon.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

19 menit lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

26 menit lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

26 menit lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

28 menit lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

39 menit lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

42 menit lalu

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

Bagi Nicholas Galitzine tantangan dalam film The Idea of You adalah saat harus tampil di atas panggung

Baca Selengkapnya

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

46 menit lalu

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.

Baca Selengkapnya