Alih Usaha ke Tambang, Samindo Masih Rugi  

Reporter

Editor

Senin, 26 Maret 2012 12:28 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - PT Myoh Technology yang sekarang bernama PT Samindo Resources Tbk masih merugi hingga akhir tahun lalu. Ini disebabkan tingginya beban perusahaan dan selisih kurs yang merugi selama 2011 dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama Samindo, Dedet Yandrinal, mengatakan kerugian perusahaan pada 2011 mencapai Rp 6,39 miliar. Sedangkan sebelumnya Samindo masih menghasilkan laba sebesar Rp 107,6 juta. Meski merugi, tahun lalu, pendapatan perusahaan mengalami peningkatan 27,39 persen dari sebelumnya Rp 689,7 miliar menjadi Rp 878,65 miliar pada tahun lalu.

Selain itu, beban pokok pendapatan tumbuh dibandingkan 2010, dari sebelumnya sebesar Rp 617,28 miliar menjadi sebesar Rp 798,8 miliar. Perusahaan yang baru mengubah bisnis utamanya pada 2011 ini masih mendapatkan laba selisih kurs sebesar Rp 4,03 miliar pada 2010. Namun, pada 2011, perusahaan malah mendapatkan kerugian selisih kurs sebesar Rp 3,54 miliar.

Karena itu, laba sebelum pajak penghasilan pada 2011 menurun menjadi sebesar Rp 46,95 miliar, padahal sebelumnya sebesar Rp 48,21 miliar. Setelah mengubah bisnis utamanya, Samindo mengalami kerugian hingga Rp 41,18 miliar. Akibatnya, perusahaan merugi hingga sebesar Rp 6,39 miliar. Rugi neto per saham dasar pun rugi menjadi Rp 15,14 per saham dari sebelumnya masih laba sebesar Rp 0,34 per saham.

Setelah penawaran saham terbatas atau right issue pada 9 November 2011, perusahaan yang awalnya bernama Myoh Technology ini menawarkan 1,26 miliar saham dengan harga penawaran Rp 420 per saham. Right issue itu pun dilakukan dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Dari right issue itu, perusahaan memperoleh dana sekitar Rp 529,52 miliar. 97,68 persen dari dana itu digunakan Myoh untuk mengambil 99,9 persen saham PT Sims Jaya Kaltim, perusahaan tambang dan jasa batu bara milik Samtan Corporation Limited. Sedangkan sisanya sebesar 2,32 persen atau Rp 12 miliar untuk modal kerja perusahaan, antara lain untuk membayar gaji karyawan, tunjangan, dan biaya operasional lainnya.

Dengan pembelian saham Sims Jaya Kaltim ini, Myoh pun mengubah bisnis utamanya dari semula pengembang TI perhotelan dan restoran menjadi perusahaan konstruksi tambang. Nama perusahaan pun akhirnya diubah menjadi PT Samindo Resources Tbk.

Hingga perdagangan pukul 12.48 siang ini, saham emiten berkode efek MYOH ini turun 50 poin atau 0,91 persen menjadi level Rp 5.450 per saham.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

1 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

4 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

7 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

8 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

25 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

26 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

27 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

28 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

28 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya