Buntu, Pembahasan APBNP Dilakukan Antarpemimpin  

Reporter

Editor

Minggu, 25 Maret 2012 22:47 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto memastikan partainya tetap akan menolak kenaikan harga BBM. "Kondisinya sudah mengkristal dan kami sudah terlanjur punya sikap," ujar Bambang di Gedung DPR, Ahad, 25 Maret 2012.

Menurut Bambang, tidak hanya PDIP, Gerindra dan Hanura yang juga menolak kenaikan BBM tetap meminta agar keputusan menaikkan harga BBM diputuskan melalui voting di paripurna. "Sekarang semuanya tinggal voting saja, sudah tidak ada guna musyawarah dan mufakat," ujar Bambang.

Dalam lobi antar fraksi sebelumnya disepakati dua opsi yang dibahas dalam paripurna. Opsi pertama memberi kesempatan pada pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Sedang opsi kedua meski mendapat tambahan subsidi lebih besar namun pemerintah tidak mendapat kesempatan untuk menaikkan harga BBM.



Bambang menegaskan keputusan untuk tidak memberi pemerintah ruang menaikkan harga BBM karena dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012 pemerintah hanya berkomitmen melakukan pembatasan BBM.

Anggota Banggar dari Fraksi Demokrat Jhonny Alen Marbun meyakinkan, pemerintah harus diberi ruang untuk mengatur harga BBM. Caranya dengan mencabut pasal 7 ayat 6 dalam UU APBN 2012. Menurut Jhonny, kebijakan menaikkan harga BBM adalah wilayah pemerintah.

Wakil Ketua Badan Anggaran dari PKS, Tamsil Linrung mengatakan sikap untuk memasukkan atau tidak memasukkan penghapusan pasal 7 ayat 6 dalam opsi dua sepenuhnya akan diserahkan pada pemimpin fraksi. Namun menurut dia sebelum sampai ke paripurna, harus disepakati dulu besaran subsidi yang akan diberikan pada pemerintah.

Rapat pun akhirnya buntu. Alasannya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo berkeras agar pemerintah tetap diberi ruang menaikkan harga BBM. Rapat pun akhirnya kembali diskors selama 10 menit.

Pemimpin fraksi, Badan Anggaran, dan Menteri Keuangan bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral diberi waktu untuk melakukan lobi atas dua opsi yang akan dibawa dalam rapat paripurna.

Namun, Bambang Wuryanto mengusulkan, sebelum dibawa ke paripurna, dilakukan rapat konsultasi antara pemimpin DPR dan Fraksi di DPR untuk menbahas opsi yang akan dibawa ke paripurna.

"Kami ini tergantung apa kata yang di atas (pemimpin partai), jadi sebaiknya sebelum dibawa ke paripurna dibahas dulu antar pimpinan, supaya ketika paripurna hanya ketuk palu saja," ujar dia.

Hingga rapat diskors hanya tiga fraksi yang terlihat masih menolak kenaikan harga BBM, yaitu PDIP, Gerindra, dan Hanura. Sedangkan PKS yang sebelumnya menolak, memilih tak banyak bicara. Bahkan PKS terlihat memahami keinginan pemerintah untuk menghapus pasal 7 ayat 6 UU APBN dalam opsi kenaikan BBM dan penambahan subsidi.

Rapat antarpimpinan fraksi dan pimpinan DPR direncanakan akan dilaksanakan besok. Sehari sebelum rapat paripurna digelar. Namun belum ada kepastian karena menunggu lobi.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

52 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya