TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Pertamina Area Jawa Tengah dan Yogyakarta menambah persediaan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi jenis Pertamax menjelang kenaikan harga BBM. Penambahan dilakukan dengan memperbanyak tangki timbun di Terminal BBM seluruh Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dari semula hanya enam tangki berkapasitas 41,314 juta liter menjadi 13 tangki berkapasitas 92,314 juta liter.
“Sistem kami sudah terintegrasi dengan SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) sehingga bisa memonitor persediaan supaya tidak kosong atau kehabisan,” kata Heppy Wulansari, Asistant Manager External Relation Pemasaran BBM Retail Region IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 16 Maret 2012.
Untuk mengantisipasi gejolak menjelang kenaikan harga BBM yang direncanakan 1 April 2012, pada awal Februari lalu pihaknya telah membentuk tim satuan tugas internal Pertamina di kantor unit dan setiap terminal BBM atau depot. Selain itu, mereka juga memonitor persediaan dan ketersediaan LO (loading order) di SPBU melalui MS2 (manajemen stok di SPBU) yang terintegrasi antara Pertamina dengan SPBU melalui pesan singkat. Tujuannya supaya tidak ada SPBU yang kehabisan BBM.
Pihaknya juga mengantisipasi pembelian berlebihan yang kemungkinan muncul karena penimbunan menjelang kenaikan harga BBM. “Untuk Pertamax, kami menyediakan mobil tangki kapasitas 5 kiloliter. Sebelumnya pembelian Pertamax minimal 8 kiloliter, sekarang pengusaha SPBU bisa membeli Pertamax minimal 5 kiloliter,” kata dia.
Ia berharap konsumen tidak panik membeli BBM. Jika masyarakat menemukan penyimpangan atau penimbunan BBM, masyarakat diminta melapor ke polisi atau langsung ke Pertamina di nomor 500-000.
Pengamat ekonomi Anggito Abimanyu menyatakan kompensasi terbaik bagi masyarakat saat ini bukanlah BLT, tetapi dialokasikan ke sektor transportasi dan sektor energi, terutama energi alternatif. Usul dia, kenaikan harga BBM bersubsidi tidak sampai Rp 1.500 per liter, yaitu hanya Rp 1.000 saja.
“Jika kenaikan harga Rp 1.000 per liter, pemerintah pusat bisa menyimpan Rp 25 triliun. BLT cukup untuk sekitar 10 juta orang saja, sisa dananya untuk sektor energi alternatif dan transportasi,” kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
52 hari lalu
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan
17 Januari 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras
30 Desember 2022
Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM
6 Desember 2022
Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM
Baca SelengkapnyaDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi
2 Desember 2022
Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.
Baca SelengkapnyaMulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta
1 Desember 2022
Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen
29 November 2022
Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya