Krakatau Steel dan Samator Patungan Bangun Pabrik  

Reporter

Editor

Selasa, 13 Maret 2012 18:46 WIB

ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan membentuk anak usaha bersama PT Samator Gas Industri untuk membangun pabrik pemisah udara atau air separation plant di Cilegon, Banten. Investasi yang dibutuhkan sebesar US$ 80 juta atau setara dengan Rp 732,4 miliar.

Hari ini PT Samator Gas Industri dan dua anak usaha KRAS yakni PT Krakatau Engineering dan Bapelkes Krakatau Steel sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di kantor Kementerian Negara BUMN, Jakarta, Selasa 13 Maret 2012.

Direktur Utama Krakatau Steel, Fazwar Bujang, mengatakan 40 persen kebutuhan investasi akan disediakan dari kas internal kedua perusahaan. Sementara 60 persen sisanya akan dipenuhi dari pinjaman perbankan. "Kami berkomitmen menyediakan dana US$ 32 juta," kata Fazwar saat acara penandatangan MoU tadi siang.

Rencananya, pabrik yang dapat memproduksi gas 45.000 normal meter kubik per jam ini sudah mulai beroperasi komersial pada pertengahan 2014. Untuk itu kerja sama akan dimulai dengan membentuk perusahaan joint venture yang akan menangani pembangunan dan pemeliharaan plant, produksi, distribusi, serta pemasaran produk. Produk utama pabrik tersebut adalah gas oksigen, nitrogen, dan argon.

Fazwar mengatakan pabrik ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan oksigen Krakatau Steel sebesar 165.000 kubik per jam. Saat ini perseroan mendapat pasokan oksigen dari Air Liquide, perusahaan Prancis yang memproduksi 20.000 meter kubik oksigen per jam. Selain itu perseroan juga akan mendapat pasokan gas 100.000 meter kubik per jam dari pabrik milik perusahaan Jerman, Linde.

Fazwar mengungkapkan oksigen sangat dibutuhkan oleh industri baja agar produksi bisa dilakukan dengan efisien. Pasalnya penggunaan listrik juga bisa ditekan dengan adanya oksigen yang cukup. Hal ini akan menekan biaya produksi.

Senada dengan Fazwar, Direktur Utama Samator Group, Arief Harsono, mengungkapkan gas hasil produksi pabrik ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Barat dan Cilegon. Ia mengungkapkan pabrik ini akan menjadi salah satu pabrik terbesar di Indonesia. "Kami harap pabrik ini dapat memasok gas industri dengan harga kompetitif untuk Krakatau Steel, sehingga produk akhir berbasis baja pun bisa bersaing di pasar nasional," ujarnya.

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan yang juga hadir dalam acara tersebut memuji langkah KRAS dan Samator Group. "Bagus, biasanya hanya membeli gas, sekarang bisa memproduksi gas juga," tuturnya. Ia berharap anak usaha ini dapat menjadi perusahaan yang unggul dalam penyediaan gas industri dan mampu bersaing dengan pabrik milik investor asing.

ANGGRITA DESYANI

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

12 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

23 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

5 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

5 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

6 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

7 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Kominfo Ungkap Kisaran Rencana Investasi Microsoft di Indonesia, Lebih dari Rp 14 Triliun?

7 hari lalu

Kominfo Ungkap Kisaran Rencana Investasi Microsoft di Indonesia, Lebih dari Rp 14 Triliun?

Menkominfo Budi Arie mengungkap Microsoft akan menggelontorkan investasi dengan nilai yang cukup besar di Tanah Air. Berapa nilainya?

Baca Selengkapnya