Saham HP Turun 1,3 Persen, VIVUS Melonjak 97 Persen

Reporter

Editor

Kamis, 23 Februari 2012 07:57 WIB

Hewlett Packard. REUTERS/Charles Platiau

TEMPO.CO, New York - Saham Hewlett-Packard Co jatuh Rabu sore kemarin setelah laba triwulan perusahaan teknologi tersebut turun di bawah perkiraan konsensus Wall Street. Sedangkan saham Vivus Inc berhasil melonjak setelah perusahaan pembuat obat dan makanan penurun berat badan mendekati persetujuan dari pemerintah.

Harga saham HP turun 1,3 persen menjadi US$ 28,61 meskipun perusahaan merevisi labanya di kuartal kedua naik dari 88 sen menjadi 91 sen, sebab para analis memperkirakan sebesar 95 sen.

HP mengatakan pendapatan perusahaan di kuartal pertama sebesar US$ 30,4 miliar, turun dari US$ 32,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan analis memprediksi penjualan sebesar US$ 30,7 miliar. HP mencatat laba bersih US$ 1,47 miliar (73 sen per saham), turun 43,5 persen dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar US$ 2,6 miliar (US$ 1,17 per saham).

Sedangkan saham VIVUS (VVU) melonjak 98,67 persen sehingga perdagangannya dihentikan sambil menunggu rilis dari berita apa yang terjadi. Pada sesi akhir perdagangan kemarin, perusahaan biofarma yang berbasis di Mountain View, California, mengatakan Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika (FDA) dalam panel rekomendasi pemungutan suara memperoleh suara 20 setuju dari dua yang menolak. Oleh karena itu, badan tersebut akan menyetujui obat penurun berat badan yang diproduksi VIVUS.

Transaksi saham VIVUS dihentikan setelah melonjak 97 persen menjadi US$ 20,83 per saham dengan volume yang besar. FDA sebenarnya tidak terikat oleh rekomendasi panel, tetapi biasanya sering mengikuti hasil dari rekomendasi tersebut.

Produk dari VIVUS, Qnexa, adalah obat untuk mengatasi kelebihan berat badan (obesitas) dan jika tidak ada halangan, akan diluncurkan pada 17 April mendatang. Jika ini berhasil disetujui, maka Qnexa akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh beberapa obat diet yang ditarik dari pasar AS dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap bermasalah.

MARKETWATCH | VIVA B. K

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya