TEMPO.CO, Jakarta —Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah akan memangkas anggaran belanja untuk menutupi subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang membengkak. “Kalau seandainya situasi tidak memungkinkan (pengendalian subsidi), belanja negara akan dikurangi,” katanya di kantor Kementerian Keuangan, Rabu, 22 Februari 2012.
Agus belum mengetahui jenis belanja yang akan dipotong anggarannya. Sebelumnya Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Harry Purnomo mengatakan pemotongan belanja negara dilakukan untuk jenis belanja barang dan belanja perjalan dinas. Tahun lalu pemerintah juga berhasil menghemat anggaran sebesar Rp 14 triliun. Namun, tahun ini instruksi presiden untuk penghematan, menurut Herry, belum ada.
Pemotongan belanja, kata Agus, bertujuan untuk menjaga defisit anggaran sebesar 1,5 persen. Namun, kenaikan defisit berpotensi terjadi. “Masih bisa diterima, tapi tidak bisa tinggi,” katanya. Menurut Agus, defisit yang membesar akan menambah utang dan hal tersebut akan memberatkan anggaran negara. “Kita tidak perlu membiayai defisit dengan anggaran terlalu besar,” katanya.
Pembengkakan subsidi bahan bakar minyak bakal terjadi karena asumsi harga Indonesia Crued Prize sebesar US$ 90 per barel jauh lebih rendah ketimbang harga minyak dunia yang sudah mencapai US$ 120 per barel. “Harga minyak dunia memang meningkat. Kami waspadai, semuanya kami kendalikan,” ujarnya.
Pemerintah, kata Agus, belum mengetahui berapa subsidi yang membengkak awal tahun ini. Namun, tahun lalu subsidi BBM membengkak dari alokasi Rp 129,7 triliun menjadi Rp 165,2 triliun. Subsidi masih membengkak lagi jika audit BPK membenarkan adanya konsumsi BBM yang meningkat dari alokasi 40,4 miliar liter.
Pemerintah, lanjut Agus, bersiap-siap mempercepat pengajuan APBN Perubahan 2012. Rancangan tersebut akan diajukan setelah melihat kondisi yang terjadi pada April mendatang. Pada saat itu pemerintah bakal menaikkan harga tarif listrik paling besar 10 persen dan memulai program pembatasan BBM. “Pemerintah melihat ini di April akan terjadi sesuatu yang kurang sehat, kami akan ajukan APBN-P,” katanya.
AKBAR TRI KURNIAWAN
Berita terkait
Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik
1 hari lalu
Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya
1 hari lalu
Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar
1 hari lalu
Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.
Baca SelengkapnyaAlasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh
1 hari lalu
Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
2 hari lalu
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca SelengkapnyaTImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci
2 hari lalu
Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
2 hari lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor
2 hari lalu
Sampai Mei 2024, importir 9 mobil mewah itu belum melunasi dendanya, yang telah mencapai Rp11,8 miliar.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN
2 hari lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?
Baca SelengkapnyaKisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India
4 hari lalu
Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah
Baca Selengkapnya