Rupiah Masih Akan di Kisaran 9.000

Reporter

Editor

Senin, 13 Februari 2012 06:18 WIB

REUTERS/Kacper Pempel

TEMPO.CO, Jakarta - Apresiasi rupiah kembali meredup setelah Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur minggu lalu di luar perkiraan menurunkan suku bunga acuan BI Rate 25 basis points menjadi 5,75 persen.

Rendahnya inflasi serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah melambatnya perekonomian global menjadi alasan bank sentral memangkas suku bunga untuk pertama kalinya pada 2012.

Jumat lalu, rupiah ditutup pada level 8.985 per dolar Amerika Serikat atau hanya melemah tipis 17 poin (0,19 persen) dari posisi pekan sebelumnya di 8.968 per dolar AS. Namun, akhir pekan lalu, rupiah sempat tertekan hingga ke level 9.050 per dolar AS seiring dengan jatuhnya harga saham di bursa domestik.

Pengamat pasar uang dari Bank Saudara, Rully Nova, mengatakan, imbas turunnya suku bunga BI Rate membuat selisih suku bunga rupiah dengan dolar AS kembali menipis. "Hal ini dimanfaatkan oleh para pelaku pasar kembali melakukan aksi ambil untung, sehingga rupiah mengalami tekanan," tuturnya.

Dengan dipangkasnya suku bunga BI Rate, imbal hasil di pasar obligasi juga akan cenderung turun, sehingga potensi keuntungan investor juga akan berkurang. Karena itu, mereka merasa investasi dalam mata uang rupiah menjadi kurang menarik.

Data ekonomi seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta suku bunga BI Rate yang sudah keluar membuat tren pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh faktor eksternal. Kondisi Eropa, terutama Yunani, yang masih berada dalam ketidakpastian, dapat mempengaruhi mata uang euro terhadap dolar AS. Meskipun sudah tercapai kesepakatan, drama dari Yunani belum juga berakhir.

Pekan ini rupiah diprediksi akan ditransaksikan di kisaran 8.900-9.100 per dolar AS. Bank sentral, yang akan tetap berada di pasar, membuat rupiah masih akan berada di kisaran 9.000 per dolar AS.

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

9 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

12 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

12 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya