TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah pengusaha garmen asal Korea Selatan memutuskan untuk memindahkan basis produksinya dari Indonesia.Mereka merasa tak lagi sanggup untuk memenuhi tuntutan upah buruh di Provinsi Banten dan Jawa Barat.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi menyatakan, keputusan ini diambil oleh sejumlah pengusaha garmen dan sepatu asal Korea Selatan. “Mereka akan menyelesaikan pekerjaannya tahun ini dan kemudian menutup usahanya,” kata Sofjan saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 Februari 2012.
Gelombang protes buruh yang merebak di sejumlah daerah di pulau Jawa diakui Sofyan mulai menyebar di daerah lain. “Semakin banyak gelombang protes yang berlangsung,” katanya. Sehingga menimbulkan keresahan bagi investor.
Bagi pengusaha garmen dan sepatu asal Korea Selatan yang berunding sekitar tiga hari yang lalu, kenaikan upah membuat biaya produksi mereka meningkat. Kenaikan upah pada kisaran Rp1,4 juta – Rp1,85 juta untuk Provinsi Jawa Barat serta Rp1,5 juta untuk provinsi Banten dinilai memberatkan.
Pengusaha garmen dan sepatu asal Korea Selatan selama ini mempekerjakan lebih dari 500 ribu pekerja. “Saya juga dipusingkan dengan masalah buruh ini,” ujar Sofjan.Ia berpendapat, isu ini merugikan citra Indonesia di mata investor asing.
SUBKHAN
Berita terkait
Natasha Rizky Bertemu Navito Halal di Jepang, Netizen Tak Lagi Berharap Rujuk dengan Desta
2 menit lalu
Natasha Rizky bertemu influencer makanan halal di Jepang, Navito Halal dan membuat konten bersama yang berujung harapan netizen agar berjodoh.
Baca SelengkapnyaLagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia
4 menit lalu
Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia
Baca Selengkapnya10 Cara Download Video Reels di Instagram dengan Mudah
7 menit lalu
Berikut cara download Reels Instagram menggunakan aplikasi dan situs web yang cukup praktis. Video langsung terdownload dengan mudah.
Baca SelengkapnyaHardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif
8 menit lalu
Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.
Baca SelengkapnyaProfil Hussein Hasan, Kiper Andalan Irak yang Jadi Benteng Terakhir Melawan Timnas U-23 Indonesia
13 menit lalu
Hussein Hasan yang menjadi kiper andalan Irak di Piala Asia U-23 2024, diperkirakan bakal dimainkan saat menghadapi timnas U-23 Indonesia malam ini.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban
15 menit lalu
Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.
Baca Selengkapnya5 Serba-serbi Pelaksanaan UTBK SNBT 2024
24 menit lalu
Seleksi UTBK SNBT 2024 gelombang 1 sudah dimulai sejak Selasa, 30 April kemarin. Sederet kejadian turut meramaikan momen seleksi ujian tulis secara nasional itu.
Baca SelengkapnyaKontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia
28 menit lalu
Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.
Baca SelengkapnyaDelegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air
30 menit lalu
Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10
Baca Selengkapnya3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci
37 menit lalu
Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.
Baca Selengkapnya