TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta perampingan (rightsizing), IPO (penawaran saham perdana) dan right issue (penawaran saham terbatas) harus dilakukan hati-hati. "Arahan Presiden rightsizing harus dilakukan hati-hati, bertahap, menunggu yang siap," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Rabu, 8 Februari 2012.
Begitu pula mengenai bentuk perampingan, Presiden meminta agar bentuknya tidak harus terpaku pada holding atau merger atau akuisisi saja. "Pilih mana yang terbaik bentuknya," Hatta menambahkan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menargetkan hingga akhir tahun 2012 jumlah perusahaan milik negara akan menjadi 120 perusahaan dari saat ini 141 perusahan “Beberapa program restrukturisasi sedang dalam tahap penyelesaian, sehingga sampai akhir tahun jumlah BUMN sekitar 120 perusahaan saja," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, program restrukturisasi antara lain pembentukan Holding BUMN Perkebunan yang akan menggabungkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I-XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia. Merger BUMN yang memproduksi permesinan antara PT Boma Bisma Indra dan PT Barata Indonesia.
"Dua BUMN (Boma Bisma Indra dan Barata) memiliki jenis usaha yang sama dan kondisi keduanya dalam status yang hampir serupa, sehingga jika digabung akan memberi hasil yang lebih baik," kata Dahlan.
Sedangkan mengenai IPO, kata Dahlan, permasalahan tanah yang membelit proses IPO PT Semen Baturaja juga sudah diselesaikan. "Tadinya kan sebagian tanah pabriknya milik PT KAI. Tetapi karena sama-sama BUMN lebih mudah diselesaikan," kata dia.
Untuk Pegadaian, proses penawaran saham perdana juga dibatalkan. Proses penawaran saham perdana tidak disetujui Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa karena dikhawatirkan merugikan rakyat kecil yang selama ini menjadi nasabah setianya. "Pegadaian itu untuk rakyat kecil yang sedang kepepet. Nanti IPO jadi berorientasi laba, suku bunga pinjaman jadi tinggi, rakyat kan jadi susah," kata Dahlan.
Sedang restrukturisasi yang dalam proses penyelesaian adalah akuisisi Waskita Karya terhadap Istaka Karya. Selain itu, Kementerian BUMN juga sedang menuntaskan akuisisi tujuh BUMN yaitu Perum Produksi Film Negara (PFN) yang akan diambil alih PT Adhi Karya Tbk, PT Pradnya Paramita dan PT Balai Pustaka setelah dimerger akan diakuisisi PT Telkom Tbk, PT Energy Management Indonesia (EMI) diambil alih PT Surveyor Indonesia.
Selanjutnya PT Survey Udara Penas diambil alih PT Angkasa Pura I, PT Industri Sandang diambil alih PT Pembangunan Perumahan, dan PT Sarana Karya diambil alih PT Wijaya Karya Tbk. Kementerian BUMN juga tengah menyiapkan pelaksanaan program holding BUMN Kehutanan, BUMN Farmasi, dan BUMN sektor Kertas.
ARYANI KRISTANTI
Berita terkait
BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024
5 Februari 2024
BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Optimis Kinerja Positif
22 Mei 2023
Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik
Baca SelengkapnyaInovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023
16 Maret 2023
BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.
Baca SelengkapnyaTujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023
12 Februari 2023
Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaEmang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022
6 Februari 2023
Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital
Baca SelengkapnyaProduksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022
6 Februari 2023
Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.
Baca SelengkapnyaErick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai
22 Januari 2023
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.
Baca SelengkapnyaPenerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI
10 Januari 2023
Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.
Baca SelengkapnyaTunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun
3 Januari 2023
BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.
Baca SelengkapnyaKinerja Saham Bank Mandiri Menguat
13 Oktober 2022
Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.
Baca Selengkapnya