Jatim Tolak Impor Hortikultura Lewat Tanjung Perak

Reporter

Editor

Selasa, 31 Januari 2012 16:01 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menolak keputusan pemerintah pusat yang akan menjadikan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjadi pintu utama masuknya produk impor sayur dan buah-buahan hortikultura.

"Kita tolak dan kita sudah mengirimkan surat ke Menteri Perdagangan," kata Gubernur Soekarwo ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa, 31 Januari 2012.

Masuknya produk impor hortikultura melalui Tanjung Perak dikhawatirkan akan membunuh hasil petani lokal. Padahal Jawa Timur dikenal sebagai salah satu penyangga produk hortikultura nasional.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan, mulai April 2012, Pelabuhan Tanjung Perak menjadi pintu utama masuknya produk hortikultura menggantikan Pelabuhan Tanjung Priok yang dinilai sudang sangat sesak. Pemerintah juga menjadikan Pelabuhan Belawan di Medan dan Pelabuhan Makassar menjadi pintu masuk penyangga masuknya produk hortikultura dari jalur laut. Selain itu, impor hortikultura lewat udara hanya boleh lewat Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Selain khawatir matinya produksi lokal, penolakan juga didasari karena keputusan tersebut ternyata tak pernah melibatkan Jawa Timur dalam pembahasannya. "Saya sudah minta Gus Ipul (Wakil Gubernur Saifullah Yusuf) untuk menemui Wakil Menteri Perdagangan, keputusan ini harus ditolak," ujar Soekarwo.

Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Wibowo Eko Putro menjelaskan, Jawa Timur adalah satu-satunya daerah dengan produksi hortikultura terlengkap di seluruh Indonesia. Menurut dia, apa pun ada, mulai dari buah-buahan, sayuran, tanaman hias, hingga tanaman obat.

"Kita ada mangga, jeruk, pisang, apel yang sangat terkenal, obat pun kita ada, rimpang juga cabai jamu dan temu lawak," kata dia. Menurut dia, jika impor hortikultura lewat Tanjung Perak, keanekaragaman produk di Jawa Timur itu bisa mati karena kalah bersaing dengan produk impor.

Beberapa produk dari Jawa Timur memang penyumbang terbesar dari produksi nasional. Jeruk, misalnya, saat ini menyumbang 40,84 persen dari produksi nasional, begitu juga dengan mangga yang menyumbang hingga 37,10 persen. Begitu juga tanaman hias dengan sumbangan secara nasional terbesar, mawar mencapai 36,44 persen, dan bunga sedap malam dengan sumbangan mencapai 35,79 persen. "Tanaman obat kita seperti temu lawak bahkan menyumbang 42,43 persen," kata Wibowo.

FATKHURROHMAN TAUFIQ


Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

16 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

2 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

5 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya