Pengamat: Kepentingan Asing di Balik Harga BBM

Reporter

Editor

Minggu, 22 Januari 2012 18:08 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat energi Marwan Batubara menilai rencana pemerintah untuk membatasi BBM terindikasi ditunggangi kepentingan asing. Menurut Marwan, kebijakan pembatasan itu dicurigai memang sudah untuk mengakomodasi kepentingan asing. “Jangan-jangan memang sudah kepentingan asing itu,” kata Marwan, di Jakarta, Ahad 22 Januari 2012.

Marwan menilai kepentingan asing itu terlihat jelas dari rencana pembatasan BBM yang mengharuskan pemakai kendaraan pribadi mengisi bensin Pertamax. Pertamina yang masih belum memiliki bahan kimia untuk meningkatkan oktan bensin menjadi salah satu titik krusial dari permainan BBM yang bisa dilakukan oleh pihak asing. “Karena Pertamina harus impor bahan oktan tersebut,” kata Marwan.

Dengan posisi Pertamina harus mengimpor bahan oktan itu luar negeri, menurut Marwan, sangat mudah bagi pihak asing untuk memainkan harga. Jika harga bahan oktan itu tinggi, kata Marwan, otomatis Pertamina juga harus menjual pPrtamax dengan harga tinggi untuk menutupi biaya produksi. “Jika demikian, bisa saja Pertamax lebih mahal daripada di SPBU asing, sehingga konsumen beralih ke SBPU asing tersebut,” ujar Marwan menjelaskan.

Indikasi itu juga sudah dilihat oleh Marwan sendiri. Beberapa tahun terakhir, SPBU asing itu sudah makin gencar membangun SPBU sendiri. Menurut Marwan, secara keseluruhan para produsen BBM asing seperti Shell, Total, dan Petronas diperkirakan akan membuka ratusan SPBU di seluruh Indonesia. “Bahkan 6 SPBU Petronas yang tutup di Jabodetabek akan beroperasi kembali,” kata Marwan.

Chandra Tirta Wijaya, anggota DPR dari Fraksi PAN, juga menilai rencana pemerintah membatasi BBM itu akan semakin membesarkan usaha SPBU asing di Indonesia. Menurut Chandra, selain membuat usaha SBPU asing makin besar, pembatasan BBM juga akan membuka pintu semakin lebar bagi mafia BBM yang selama ini sering beroperasi. “Bahkan seperti Petronas yang sudah tutup sudah mulai bergairah lagi,” ujar Chandra.

Pemerintah sendiri akan menerapkan kebijakan untuk membatasi penggunaan Premium bagi pengguna kendaraan pribadi. Pemerintah beralasan pemberian subsidi untuk bensin jenis Premium tidak tetap sasaran dan sangat membebani APBN. Rencananya, kebijakan itu akan mulai efektif berlaku per 1 April 2012.

DIMAS SIREGAR

Berita terkait

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

24 November 2020

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Baca Selengkapnya

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

30 September 2020

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

26 Maret 2020

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

19 November 2019

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.

Baca Selengkapnya

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

25 September 2019

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru

Baca Selengkapnya

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

20 Agustus 2019

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.

Baca Selengkapnya

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

27 Juni 2019

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.

Baca Selengkapnya

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

5 Juli 2018

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.

Baca Selengkapnya

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

2 Juli 2018

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

Sementara itu, BBM jenis gasoil (solar) terjadi penurunan pendistribusian.

Baca Selengkapnya

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

10 November 2017

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

Demi mendukung program BBM satu harga, AKR akan membangun 7 SPBKB di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Baca Selengkapnya