TEMPO.CO, Jakarta -Banjir yang merendam jalan khususnya di KM 57-58 akibat luapan Sungai Ciujung Ahad (15/1) kemarin telah mengakibatkan para pelaku bisnis pengiriman barang mengalami kerugian sekitar Rp 2 miliar. Kerugian tersebut selain dikarenakan membengkaknya ongkos armada yang digunakan, juga dikarenakan rit atau frekwensi perjalanan angkutan yang berkurang.
"Selama jalanan macet, tentunya kondisi kendaraan juga terus siap jalan. Pada sisi lain, ongkos awak angkutan juga membengkak," tutur Arman Yahya, Ketua Umum Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi), saat dihubungi, Senin, 16 Januari 2012.
Menurut Arman, rata-rata perusahaan ekspedisi dan angkutan barang mengoperasikan tiga hingga empat armada per hari. Angkutan tersebut pergi pulang membawa barang. Akibat tertahan banjir biaya angkutan membenkak 50 persen. "Laporan dari teman-teman, pada hari itu (Ahad), dari 16 buah kapal ferry yang ada di penyeberangan Merak - Bakauheni juga sepi, karena armada ekspedisi yang tertahan banjir," kata Arman.
Kerugian juga dialami oleh PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku operator jalan tol Tangerang - Merak. Tingkat lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada hari itu turun drastis. Bila pada kondisi normal, di hari Ahad, LHR mencapai 93 ribu, pada hari itu hanya sekitar 60 ribu kendaraan. "Sementara pagar dan pembatas jalan yang rusak belum dihitung, sehingga total kerugian belum diketahui," kata Sutarto.
ARIF ARIANTO
Berita terkait
Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014
19 Januari 2023
Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.
Baca SelengkapnyaIni Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado
23 Januari 2021
BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaCara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis
23 Januari 2021
Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.
Baca SelengkapnyaBPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang
23 Januari 2021
BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado
Baca SelengkapnyaBanjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado
22 Januari 2021
Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaStatus Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman
9 Oktober 2019
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.
Baca SelengkapnyaBanjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman
2 Februari 2019
Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang
27 Januari 2014
Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.
Baca SelengkapnyaPetambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir
22 Januari 2014
Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang
unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan
Bandung.
Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir
22 Januari 2014
PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.
Baca Selengkapnya