TEMPO.CO, Frankfrut — Harga obligasi pemerintah Italia dan Spanyol berhasil menguat, sehingga mendorong yield (imbal hasil) turun setelah kedua negara menerbitkan surat utang hari ini. Obligasi Italia dengan tenor 10 tahun (IT:10 yr) imbal hasilnya turun 27 basis point (bps) menjadi 6,61 persen dalam lelang terakhir. Sedangkan obligasi pemerintah Spanyol dengan tenor 10 tahun (ES:10yr) juga melemah 9 bps menjadi 5,23 persen.
Pemerintah Spanyol hari ini, Kamis 12 Januari 2012, berhasil menjual sekitar 10 miliar euro (US$ 12,7 miliar) dengan beragam tenor, hampir dua kali lipat dari yang ditargetkan 4-5 miliar euro, sehingga imbal hasilnya turun. Sentimen positif ini membuat mata uang euro juga menguat 0,3 persen menjadi US$ 1,2759.
Turunnya imbal hasil serta tingginya minat terhadap obligasi Spanyol mengindikasikan bahwa kekhawatiran krisis utang di Eropa sedikit mereda. Akhir tahun lalu imbal hasil obligasi Spanyol sempat berada di level yang dianggap berbahaya, yakni di atas 6 persen.
Biaya pinjaman obligasi pemerintah Italia untuk tenor 12 bulan juga turun menjadi 2,74 persen dari 5,95 persen pada lelang di bulan Desember yang meraih dana 8,5 miliar euro. Pemerintah Italia besok akan melepas obligasi pemerintah (BTPs) senilai 4,75 miliar euro.
“Mudah-mudahan akan selalu baik setelah mendapatkan awal yang bagus di tahun baru ini di tengah padatnya lelang obligasi pemerintah Spanyol. Imbal hasil turun dan permintaan kuat,” ujar Nicholas Spiro, Direktur Manajer Strategi Sovereign Strategy, di London.
MARKETWATCH/VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
30 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya