TEMPO.CO, Surakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendorong koperasi agar mampu bersaing dengan toko ritel modern berjejaringan. Caranya dengan meminta koperasi mengembangkan toko atau warungnya menjadi toko modern berjejaringan.
“Kami memberikan insentif Rp 65 juta untuk perbaikan lokasi usaha, penataan display, dan pelatihan manajemen berbasis teknologi informasi,” ujar Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Nedy Rafinaldi Halim di sela penandatanganan kerja sama ekonomi tujuh daerah se-eks Karesidenan Surakarta di Surakarta, Rabu, 11 Januari 2012.
Dia mengatakan, dari sekitar 186 ribu koperasi di Indonesia, 37 ribu di antaranya sudah memiliki toko atau warung. Namun masih dikelola secara sederhana dengan tampilan barang yang kurang menarik serta tidak ada pengelompokan barang dagangan.
Program insentif di atas dimulai sejak 2011, di mana hingga kini sudah ada 84 outlet toko ritel di 20 provinsi yang berhasil didirikan. Outlet toko ritel yang mengusung nama UKM Mart terbukti dapat meningkatkan omzet antara 20-30 persen.
Keberadaan UKM Mart juga berguna untuk pemasaran produk lokal hasil produksi usaha mikro kecil dan menengah, yang selama ini sering kesulitan masuk di toko ritel modern berjejaringan karena banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi. Produk lokal, kata Nedy, mendapat prioritas untuk dijual di UKM Mart.
Saat ini ada sekitar 1.600 proposal dari koperasi yang ingin warung atau tokonya diubah menjadi UKM Mart. Karena keterbatasan dana, tahun ini hanya 24 proposal yang akan ditindaklanjuti.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Jawa Tengah Sujarwanto mengatakan di Jawa Tengah ada delapan outlet UKM Mart. Yaitu dua unit di Semarang dan masing-masing satu di Banyumas, Tegal, Cilacap, Magelang, Surakarta, dan Blora.
“Ke depan, kami akan membangun outlet UKM Mart di Bandar Udara Adi Soemarmo, Bandara Ahmad Yani, dan Bandara Adisucipto,” ujarnya dalam kesempatan yang sama. Untuk barang yang dijual, pihaknya sudah menyiapkan 70 produk unggulan Jawa Tengah, seperti furnitur, mebel, makanan dan minuman khas daerah tertentu, agrobisnis, dan kerajinan.
Menurutnya, paling tidak dalam satu kota berdiri UKM Mart. Jika nantinya sudah semakin banyak UKM Mart, bisa diterapkan sistem belanja bersama untuk efisiensi biaya produksi.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
13 Ide Usaha yang Tidak Pernah Sepi dan Menguntungkan
16 Oktober 2023
Ada beberapa ide usaha yang tidak pernah sepi dan menguntungkan. Mulai dari usaha kebutuhan sehari-hari hingga kuliner. Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaOtak-atik Bisnis Sebelum Terjun Membatik
27 Juni 2023
Kisah Yandi menjajal usaha bisnis batik.
Baca SelengkapnyaDorong UKM Masuk Pasar Global, Pemerintah Akan Bangun Trading House di Negara Sasaran Ekspor
11 Februari 2023
Deputi Usaha Kecil dan Menangan (UKM) Kemterian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan pemerintah ingin UKM naik kelas ke pasar global
Baca SelengkapnyaBPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR
13 Januari 2023
BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaTeten Minta UMKM Tak Jalan Sendiri, Harus Ada Bantuan dari Usaha Besar dan BUMN
9 Desember 2022
Teten berujar, pemerintah saat ini tengah mendorong UMKM bermitra dengan badan usaha milik negara (BUMN) dan usaha skala besar.
Baca SelengkapnyaHong Kong Melonggarkan Aturan Covid-19 untuk Turis
7 November 2022
Pemerintah Hong Kong menyatakan pengaturan yang relevan seputar aturan Covid-19 dapat mendukung dimulainya kembali pasar perjalanan.
Baca SelengkapnyaAlasan Gibran Wajibkan Industri Kecil dan Menengah di Solo Go Digital
19 Oktober 2022
Menurut Gibran, langkah awal Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk pemberdayaan IKM dan UKM sudah dilakukan.
Baca SelengkapnyaGrab Luncurkan Program Beasiswa Pendidikan Senilai Rp 148 Miliar
11 Agustus 2022
Grab meluncurkan GrabScholar, program beasiswa senilai US$1 juta atau sekitar Rp148 miliar.
Baca SelengkapnyaKSP Klaim KEK Mandalika Bikin Usaha Kecil Menengah Raup Rp 2,2 T
15 Februari 2022
KSP menyebut hasil estimasi multiplier effect dari KEK)Mandalika di Nusa Tenggara Barat akan mencapai Rp 4,8 Triliun.
Baca SelengkapnyaMemberdayakan UKM dan Pendidikan dengan Zakat
10 Februari 2022
Zakat termasuk cara berbagi rezeki untuk pihak-pihak yang membutuhkan, termasuk untuk pemberdayaan pendidikan dan UKM.
Baca Selengkapnya