Pembangunan Sektor Pertanian Makin Turun  

Reporter

Editor

Jumat, 23 Desember 2011 16:55 WIB

Petani Desa Pabuaran Purwokerto Utara sedang memanen padi di sawahnya, Jumat (4/11). Harga gabah kering panen mencapai Rp 4.300 perkilogram. Usai panen, petani akan langsung mengolah tanahnya untuk ditanami kembali. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat masalah pertanian sekaligus guru besar Ilmu Ekonomi Pertanian Unversitas Lampung, Bustanul Arifin mengatakan, semakin maju perekonomian suatu negara, maka pembangunan di sektor pertanian akan menurun. Sebab, pemerintah akan lebih fokus pada pembangunan infrastruktur untuk menopang pertumbuhan ekonomi negara.

"Di Indonesia sendiri, sektor pertanian sering diartikan salah oleh ekonom makro yang tidak paham transformasi struktural sehingga menimbulkan anggapan bahwa sektor pertanian tidak penting atau tidak perlu diproteksi," kata Bustanul dalam Diskusi "Kebijakan Pertanian di Tengah Pragmatisme Politik" di Akbar Tandjung Institute, Pancoran, Jakarta, Jumat, 23 Desember 2011.

Pembangunan ekonomi di Indonesia, lanjutnya, ditandai dengan penurunan pangsa (share) sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB). Juga rendahnya penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pangsa industri dan jasa.

Tercatat, pangsa PDB di sektor pertanian pada 2000 sebesar 17 persen, turun pada 2011 menjadi sebesar 15,7 persen, atau lebih kecil dari sektor industri sebesar 35,3 persen dan jasa 49,0 persen. Namun, Penurunan ini tak diikuti orang yang bertenaga kerja di sektor pertanian.

Terbukti 42,5 persen pangsa tenaga kerja pada 2011 masih bekerja di sektor pertanian, dan sisanya 57,5 persen bekerja di sektor lain. Implikasinya karena beberapa hal seperti, sektor industri yang tak berkembang sehingga tak menyerap limpahan tenaga kerja.

"Banyak tenaga kerja yang menjadi TKI ke Malaysia. Ini karena beban sektor pertanian amat berat menopang tenaga kerja," ungkapnya.

Menurut dia, penurunan pangsa tenaga kerja ini mengindikasikan ekonomi belum menyerap pertumbuhan lapangan kerja di Indonesia. Kalaupun ada pemindahan tenaga kerja, hanya lebih kepada faktor dorongan. Artinya masyarakat desa seperti dipaksa pergi ke kota untuk mencari kerja. Padahal seharusnya sektor modern di kotalah yang mampu menarik tenaga kerja terampil sehingga pembangunan ekonomi berjalan.

"Prosesnya tidak lengkap dan tidak ada strategi besar membangun ekonomi negara," kata dia. Sehingga, pendidikan dan keterampilan di sektor pertanian menjadi hal yang wajib.

Anggota Komisi IV DPR yang membidangi masalah pertanian, Viva Yoga Mauladi, menyatakan, pemerintah tidak serius mengurusi sektor pangan karena kebijakan kepemimpinan tidak fokus ke sektor pertanian. Seharusnya kebijakan pangan tidak masuk ke ranah politis.

"Sekarang kondisinya sudah masuk ke politik. Akibatnya, Indonesia sudah memasuki tahap krisis pangan yang bisa dilihat dari banyaknya impor produk pertanian, khususnya pangan," jelas politikus dari Fraksi Partai Amanat Nasional itu.

Program revitalisasi pertanian yang digagas pemerintah banyak tidak terealisasi. Hal ini membuat komoditas sektor pertanian tak mampu menghasilkan produksi yang maksimal. "Tiap tahun pemerintah mengeluarkan sekitar Rp 50 triliun untuk membeli komoditas pangan, seperti jagung, beras, gandum, garam, dan yang lainnya," ujar Viva.

ROSALINA


Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

10 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

35 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

36 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

44 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya