Menteri Cicip Tolak Usulan Target Ekspor Ikan  

Reporter

Editor

Selasa, 20 Desember 2011 15:23 WIB

Nelayan menata hasil tangkapan ikan tuna ke atas Dermaga Pelelangan Ikan Tappa, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9). Produksi ikan tuna Sulawesi Selatan rata-rata pertahun mencapai 50 ribu ton. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menolak target ekspor ikan tahun depan yang diusulkan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. "Saya tolak karena terlalu rendah,” katanya di Kementerian Kelautan, Selasa, 20 Desember 2011.

Direktorat menargetkan nilai ekspor US$ 3,8 miliar. Nilai ini, kata Cicip, terlalu rendah. Seharusnya nilai ekspor tahun depan ditargetkan di atas itu karena produksi perikanan dalam negeri cukup besar. Target ekspor 2011, US$ 3,6 miliar.

Pada semester pertama lalu, nilai ekspor terealisasi US$ 1,6 miliar. Target tahun sebelumnya US$ 3,2 miliar, namun yang terealisasi US$ 2,86 miliar. Cicip belum menyebutkan nilai ekspor yang bakal ditingkatkan. “Kita punya banyak ikan, jadi ekspornya harus lebih tinggi,” katanya.

Direktur Jenderal Pengolahan Victor Nikijuluw menolak memberikan penjelasan perihal penyusunan target ekspor yang sudah diajukan kepada Menteri Cicip. “Sudahlah, kalau Pak Menteri sudah bilang begitu, ya sudah cukup,” kata Victor.

Ihwal kebutuhan impor, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Yulistyo Mudho mengatakan kebijakan mengenai nilai importasi bahan baku ikan pada prinsipnya ditargetkan sebesar 20 persen dari nilai ekspor hasil perikanan.

Kebutuhan ikan impor, terutama untuk memenuhi pasar institusional, seperti hotel, restoran, dan perusahaan katering, yang meningkat setiap tahunnya. “Kebijakan ini bersifat buka-tutup. Bila Indonesia sedang membutuhkan jenis ikan tertentu yang stoknya langka, kebijakan impor dibuka," ujarnya kepada Tempo.

Kebutuhan importasi ikan pada 2011 sebanyak 1,8 juta ton. Nilainya ditargetkan meningkat pada 2012 menjadi 20 persen. Sedangkan konsumsi hotel dan restoran pada 2009 sebanyak 1,7 juta ton; pada 2010 sebesar 1,8 juta ton; dan pada 2011 sebesar 1.973.110. Sementara tahun depan targetnya 2,2 juta ton.

Terdapat 14 jenis produk perikanan yang dapat diimpor untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran, dan katering. Jenis ikan tersebut adalah salmon, halibut, nori/kelp/roasted laver, ocean trout, oyster, kanpachi, hirame/mako karei, kerang abalone, kerang scallop, unagi, Alaska black cod, rainbow trout, kinki, dan patin.

SAHRUL

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

18 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

58 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya