TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah menata ulang alokasi bahan bakar bersubsidi agar tak jebol lagi tahun depan. Anggota Komisi Keuangan DPR, Kemal Azis Stamboel, mencontohkan salah satu cara ialah melarang mobil pribadi menggunakan BBM bersubsidi.
"Kondisi inflasi yang rendah menjadi momen tepat untuk membatasi konsumsi bahan bakar bersubsidi untuk kendaraan pribadi," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 17 Desember 2011.
Kemal menilai alokasi subsidi bahan bakar tahun depan sudah sangat besar. Sebelumnya pemerintah menyepakati alokasi subsidi senilai Rp 123,6 triliun atau 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto.
Angka ini juga setara dengan 13 persen total belanja pemerintah pusat. Dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012, Badan Anggaran dan pemerintah sepakat menetapkan kuota BBM bersubsidi sebesar 40 juta kiloliter.
Kemal menyesalkan hal ini karena 70 persen yang menikmati subsidi ini adalah orang dengan yang tergolong mampu. Ia juga menilai pengaturan alokasi bahan bakar bersubsidi diperkirakan hanya akan berdampak 0,5 persen pada Inflasi di tahun 2012.
Karena itu pemerintah diminta tak ragu membatasinya agar bisa mengalokasikan hasil penghematan itu pada pembanguanan transportasi massal. "Subisidi BBM harus tepat sasaran agar subsidi tidak membengkak dan membebani anggaran," ujar dia.
ALWAN RIDHA RAMDANI
Berita terkait
Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat
16 hari lalu
Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.
Baca SelengkapnyaMakan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya
3 Maret 2024
Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?
Baca SelengkapnyaDefisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM
26 Februari 2024
Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan
24 Februari 2024
Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.
Baca SelengkapnyaAnggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis
19 Februari 2024
Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak
19 Februari 2024
Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis
18 Februari 2024
Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?
Baca SelengkapnyaRamai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran
18 Februari 2024
Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat
18 Februari 2024
Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.
Baca SelengkapnyaPrabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya
18 Februari 2024
Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.
Baca Selengkapnya