KPPU Akan Awasi Proses Privatisasi BUMN

Reporter

Editor

Senin, 22 Desember 2003 15:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berniat mengawasi proses privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi program pemerintah beberapa tahun terakhir untuk setoran ke APBN. Pengawasan itu perlu dilakukan agar tidak terjadi kontrol usaha yang dominan, persaingan yang tidak sehat, atau ketimpangan dunia usaha, yang berujung kepada terganggunya kepentingan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Ketua KPPU Syamsul Ma'arif kepada wartawan, usai penyampaian Catatan Akhir Tahun 2002 KPPU, di Jakarta, Senin (30/12). Langkah ini perlu dilakukan, karena beberapa proses yang dilakukan belakangan ini sering menimbulkan kontroversi. Proses terakhir adalah privatisasi 42 persen saham milik pemerintah di Indosat. "Kami akan coba terus monitoring privatisasi BUMN. Akan kami lihat apakah privatisasi ini mempengaruhi dunia usaha," ujar dia. Menurutnya, privatisasi yang akan diawasi KPPU di masa mendatang adalah BUMN yang memiliki nilai dan berdampak besar bagi kontrol dunia usaha di Indonesia. Ada beberapa sektor yang patut mendapat perhatian, lanjutnya, yaitu sektor telekomunikasi, farmasi, perbankan, dan sebagainya. Langkah ini diakuinya, akan membuat KPPU sibuk tahun depan karena ada banyak BUMN besar seperti Indofarma, Semen Gresik, dan Bank Danamon yang diprivatisasi tahun depan. Hal ini, menurut Syamsul, tidak perlu dilakukan jika saja pemerintah mampu melakukan intermediasi isu persaingan usaha dalam kebijakan privatisasi BUMN. Dalam laporan akhir tahun KPPU, Syamsul juga mengungkapkan kesulitan lembaganya menyentuh pengusaha-pengusaha besar dalam mengambil keputusan atas suatu kasus. Pasalnya, ada resistensi pemburu rente dari pengusaha besar yang melakukan monopoli. "Ini karena masih ada proteksi khusus dari pemerintah," ujarnya. Keberadaan pemburu rente yang merupakan pemegang posisi dominan, katanya, tumbuh tanpa proses persaingan. Pasalnya, mereka hanya menggantungkan diri pada hubungan kolusif antara birokrasi dan pengambil kebijakan publik, dengan pengusaha klien. Masalah good corporate governance, kata Syamsul, juga terus terjadi. Dia mencontohkan, banyaknya pejabat pemerintah yang masuk ke jajaran komisaris padahal sebagai regulator tidak perlu menjadi pemain. Sedangkan Wakil Ketua KPPU Soy Pardede mengatakan, masih sering ditemui tantangan-tantangan keputusan yang dibuat KPPU oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan Pengadilan Negeri. Karena itu, lanjut Pardede, DPR diminta melakukan monitoring, seberapa jauh UU 5/1999 yang mengatur tugas KPPU, diimplementasikan terutama oleh PN dan MA. “Kami sampai risih menagih MA, karena kami tidak punya wewenang itu” katanya. Selama tahun 2002, KPPU telah menerima 65 kasus persaingan usaha, yang 20 kasus itu benar-benar merupakan wewenang tugas lembaga itu. Dari 20 kasus itu, hanya ada sembilan kasus yang telah diputuskan. Satu diantara sembilan kasus ini ditunda pengadilan adalah kasus Indomobil. (Yura Syahrul -Tempo News Room)

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 menit lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

5 menit lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

11 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Nur Alim Jabrik, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Memuji Timnas U-23

11 menit lalu

Mengenal Nur Alim Jabrik, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Memuji Timnas U-23

Nur Alim legenda sepak bola Indonesia asal Bekasi memuji performa Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

13 menit lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

24 menit lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

24 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

25 menit lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

25 menit lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

27 menit lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya