TEMPO Interaktif, Tokyo-Polisi Metropolitan Tokyo kini menyelidiki skandal keuangan yang menimpa produsen kamera dan alat percetakan Jepang, Olympus Corp. Perusahaan ini pun terancam didepak dari bursa saham Jepang (delisting) jika terbukti menggelapkan dana untuk menutupi kerugian yang tak pernah dipublikasikan.
Surat kabar Yomiuri Shimbun dan Nikkei mengabarkan, penyidik kepolisian telah menyita dokumen akuntansi internal Olympus kemarin. Laporan keuangan itu amat menentukan apakah para eksekutif perusahaan itu melanggar hukum atau tidak. Polisi turun tangan karena kasus ini akan berdampak luas pada publik dan investor serta menimbulkan gambaran buruk ihwal tata kelola perusahaan-perusahaan Jepang. Namun manajemen Olympus tak memberikan keterangan seputar masalah ini.
Skandal Olympus merebak Oktober lalu bersamaan dengan dipecatnya direktur utama mereka, Michael Woodford. Eksekutif asal Inggris itu kemudian mengungkapkan adanya transaksi tak jelas sepanjang 2006 hingga 2008, salah satunya saat Olympus mengakuisisi produsen alat kesehatan Gyrus Group pada 2008. Satu transaksi yang dicurigai ialah pembayaran konsultan keuangan sebesar US$ 687 juta dalam proses akuisisi senilai US$ 2,2 miliar.
Besarnya dana konsultan keuangan ini lantas diselidiki lebih jauh. Ternyata belakangan diakui dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian perusahaan saat berinvestasi di surat berharga sejak dekade 1990-an yang mencapai US$ 1 miliar. Kerugian ini tak pernah sekali pun dipublikasikan.
Kasus ini pun mencoreng dunia investasi Jepang. Kemarin saham di bursa Jepang dilanda aksi jual. Indeks Nikkei 225 dan Topix turun masing-masing 1,19 persen dan 1,7 persen. Otoritas bursa saham Jepang telah menempatkan Olympus dalam pengawasan dan meminta laporan pendapatan perusahaan pada pertengahan Desember. Jika tidak, perusahaan ini terancam mengalami delisting.
FERY FIRMANSYAH
Berita terkait
Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta
5 hari lalu
Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris
Baca SelengkapnyaSelain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan
11 hari lalu
Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya
20 hari lalu
Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaSeorang Ibu di Bogor Gugat Balik Bank BRI Setelah Dipenjara Gara-gara Tuduhan Penggelapan cek
32 hari lalu
Seorang ibu di Bogor mengajukan gugatan terhadap dua cabang Bank BRI setelah ia dituduh menggelapkan cek dan akhirnya dipenjara.
Baca SelengkapnyaKejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta
48 hari lalu
DIU masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Sorong, dalam perkara korupsi penggelapan dana hibah Papua Barat.
Baca SelengkapnyaDiperiksa 13 Jam, Linda Susanti Bantah Gelapkan Uang dan Emas untuk Pimpinan KPK soal Kasus Hasbi Hasan
58 hari lalu
Linda membantah tuduhan Leman bahwa dia menggelapkan uang dan emas untuk pimpinan KPK agar meredam kasus Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaDugaan Suap untuk Pimpinan KPK terkait Penanganan Kasus Hasbi Hasan Berujung Laporan Penggelapan ke Polda Metro Jaya
59 hari lalu
Linda dituduh menggelapkan uang asing dan emas batangan yang rencananya akan diserahkan kepada petinggi KPK untuk meredam kasus Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaCaleg PSI di Medan Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penggelapan Mobil Rental
28 Februari 2024
Menurut pemilik perusahaan rental mobil, caleg PSI itu memerlukan mobil untuk operasional partai dan pilpres, seperti antar sembako.
Baca SelengkapnyaBuronan Kasus Penipuan Muncul di TPS, Ditangkap Kejari Tangsel Usai Mencoblos
15 Februari 2024
Roland Yahya menjadi buronan sejak 2021. Pelariannya terhenti usai ikut mencoblos pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca Selengkapnya