TEMPO Interaktif, PARIS:- Produsen pesawat asal Prancis, Airbus SA, menunda peluncuran varian A350 XWB selama 6 bulan lantaran terlambatnya pasokan material. Akibatnya, mereka terancam denda hingga 200 juta euro atau US$ 271 juta.
Rencana perakitan akhir A350 XWB bulan ini pun mundur hingga tahun depan. Induk usaha Airbus, European Aeronautic, Defence & Space Co (EADS), mengatakan hal ini menyebabkan pengiriman pesawat untuk maskapai baru bisa dilakukan pada 2014 atau mundur setahun dari rencana awal. Mereka pun pasrah jika dikenai denda. "Inilah yang terjadi, nyatanya kami belum bisa merampungkannya," kata Direktur Keuangan EADS, Peter Ring, seperti dikutip Bloomberg.
A350 XWB adalah jet jarak jauh terbesar yang digadang-gadang bisa menggeser dominasi Boeing 787. Badan pesawat ini terbuat dari karbon ringan dan komposit sehingga bisa menghemat bahan bakar 25 persen dibanding semua jet yang ada saat ini.
Beberapa maskapai dunia pun telah memesan pesawat ini, di antaranya Qatar Airways dan Etihad. Qatar Airways merupakan konsumen terbesar dengan pemesanan 80 unit, termasuk pesawat hasil produksi perdana.
Ring mengatakan saat ini sebagian besar perangkat A350 XWB sudah dikirim ke pabrik perakitan akhir di Kota Toulouse, Prancis. Namun perusahaan saat ini masih mengevaluasi kapan proyek ini bisa diteruskan. "Lebih baik kami berhenti dulu sembari memperbaiki kebijakan," kata dia.
FERY FIRMANSYAH
Berita terkait
Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan
3 hari lalu
Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.
Baca SelengkapnyaTraveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan
8 hari lalu
Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.
Baca SelengkapnyaTony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia
9 hari lalu
Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.
Baca SelengkapnyaAlasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih
13 hari lalu
Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.
Baca SelengkapnyaMaskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran
14 hari lalu
Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.
Baca SelengkapnyaAlasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan
14 hari lalu
Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan
Baca SelengkapnyaMaskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya
17 hari lalu
Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik
Baca SelengkapnyaSetelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah
20 hari lalu
Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.
Baca SelengkapnyaAturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan
25 hari lalu
Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside
Baca SelengkapnyaAmankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?
26 hari lalu
Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.
Baca Selengkapnya