Dua Jurus Tekan Biaya Logistik versi Boediono  

Reporter

Editor

Kamis, 10 November 2011 16:26 WIB

Boediono. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah berjanji segera merealisasikan sejumlah rencana solusi untuk menekan biaya logistik yang tinggi. Wakil Presiden Boediono menyebut ada dua rencana aksi yang dilakukan oleh pemerintah.

Rencana tindak pertama, kata dia, didasarkan pada pemotongan biaya logistik berbasis sistem transportasi yang baik. Karena itu, tugas utama pemerintah adalah membangun infrastruktur transportasi dengan memaksimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ia mencontohkan, pembangunan rel utara Jawa yang menggunakan dana dari APBN dan ditargetkan rampung di 2013.

Rencana aksi kedua dengan memobilisasikan Badan Usaha Milik Negara. Menteri BUMN Dahlan Iskan diharapkan bisa melihat tema-tema besar untuk meningkatkan kapasitas logistik nasional. "Daripada sepotong investasi yang tidak bermuara pada tema besar, lebih baik sama-sama.”

Dalam melaksanakan rencana aksi ini, kata Boediono, pemerintah terbuka pada Kamar Dagang Indonesia dan pelaku usaha. “Tidak hanya terbatas pada perusahaan kita sendiri, tapi pada perekonomian nasional dan kehidupan bangsa," ujar Boediono.

Ia menilai jika indeks biaya logistik turun pangkat, maka akan berdampak luas pada perekonomian nasional. Tapi sebaliknya, jika indeks biaya logistik naik, dampaknya juga luar biasa dan tidak dihitung secara rupiah dalam jangka pendek.

Terutama untuk integrasi ekonomi nasional. "Dengan sistem logistik yang menjangkau semua daerah, maka ekonomi akan semakin terintegrasi. Harga makin baik di tiap daerah," katanya. Hal ini yang kemudian berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Saat ini, masih banyak sistem logistik yang bolong. Misalnya, perbedaan ongkos kirim membuat biaya logistik pengiriman barang antarpulau bisa mencapai 2-3 kali lipat dari ke luar negeri. "Ini ketimpangan yang membawa ekonomi kita terpotong-potong," ucap Boediono.

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

12 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

13 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya