Referendum Yunani Batal, Dow Jones Melambung 208 Poin

Reporter

Editor

Jumat, 4 November 2011 06:57 WIB

REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO Interaktif, New York—Bursa Wall Street kembali melanjutkan penguatan setelah Yunani membatalkan rencananya melakukan referendum sebelum melakukan penghematan yand disarankan oleh para kreditornya. Bank sentral Eropa (ECB) yang secara tidak terduga memangkas suku bunganya juga turut mendukung kenaikan harga saham di bursa Wall Street dalam dua hari beruntun.

ECB, dibawah kepemimpinan Mario Draghi secara mengejutkan menurunkan suku bunganya 25 basis poin menjadi 1,25 persen. Dengan diturunkannya suku bunga diharapkan bisa membantu negara – negara yang dililit masalah utang , Pengumuman ini kembali mengantar indeks saham utama Wall Street kembali menguat tajam ke level 12.000 lagi..

Dalam perdagangan semalam indeks Dow Jones ditutup kembali melonjak 208,43 poin (1,76 persen) ke level 12.044,47. Indeks saham teknologi Nasdaq menguat 57,99 poin (2,2 persen) menjadi 2.697,97 serta indeks S&P 500 juga naik 23,25 poin (1,88 persen) ke posisi 1.261,15.

Pembelian secara intensif terjadi disore hari setelah Perdana Menteri Yunani George Papandreou membatalkan usahanya melakukan pemungutan suara kepada rakyatnya untuk melakukan pemangkasan anggaran belanjanya. Jika rakyat menolak penghematan bisa menyebabkan kekacauan sistem keuangan Eropa karena Yunani tidak akan menerima bantuan mengalami gagal bayar.

Investor dan para pemimpin Eropa sempat terkejut oleh pernyataan Papandreou Senin lalu bahwa ia akan melakukan referendum sebelum menerima paket bantuan keuangan yang telah dinegoisasikan berbulan bulan antara Yunani dengan para kreditor internasional. “Hari ini tampaknya kesepakatan di Eropa kembali muncul membuat pasar kembali positif, tapi siapa tahu orang akan berfikir lain besok,” kata Uri Landesman, presiden dari Platinum Partner.

Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis juga cukup positif, aplikasi tunjangan pengangguran turun kelevel terndahnya dalam lima pekan terakhir yang mengindikasikan pemutusan hubungna kerja juga turun. Permintaan pesanan perusahaan ke pabrik juga meningkat dibulan September lalu. “Semua data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan meskipun lambat membuat kekhawatiran akan terjadi resesi mereda”, kata Bill Stone, kepala strategi investasi di PNC Asset Management Group.

Emiten yang melaporkan keuangannya triwulan ketiga 2011 juga mencatat pertumbuhan laba sehingga memicu kenaikan harga sahamnya di bursa. Estee Lauder Cos sahamnya melonjak 18 persen setelah labanya tumbuh 46 persen karena kuatnya penjualan dipasar global serta melampaui perkiraan para analis sebelumnya. Perusahaan juga menaikkan prospek laba tahunannya.

Alpha Natural Resources sahamnya juga naik 13,3 persen setelah perusahaan penghasil batu bara tersebut mencatat keuntungan lebih dari dua kali lipat dari periode sebelumnya didukung oleh akuisisi perusahaan pesaingnya Masseuy Energy Co. Qualcomm Inc juga naik 7,5 persen seiirng meningkatnya permintaan chip untuk telepon pintar yang membantu tumbuhnya penjualan.

AP/VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

37 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya