TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia berencana meminta pasokan komponen otomotif pada empat negara lain, setelah suplai dari Thailand tersendat akibat musibah banjir. "Bila banjir di Thailand belum surut, akan dicari sumber lain, yakni dari Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Jepang," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, Rabu, 2 November 2011.
Saat ini, Budi melanjutkan, stok komponen yang ada di Indonesia masih cukup untuk produksi satu hingga dua bulan ke depan. Karena itu, pertumbuhan industri kendaraan bermotor tahun ini diperkirakan masih bisa 8 persen. Meskipun demikian, pasokan komponen diharapkan bisa lancar sebelum stok habis.
Banjir yang terjadi di Thailand sejak Juli menggenangi kawasan industri otomotif di beberapa kawasan. Produksi pabrik Honda, Nissan, Mitsubishi, dan Toyota dilaporkan terhenti. Industri otomotif Indonesia pun terkena dampak, terutama bagi pabrikan yang tergantung pada pasokan kendaraan utuh (completely built up/CBU) dan komponen dari Thailand.
Seperti diketahui, Indonesia dan Thailand melakukan pertukaran komponen sebagai bagian dari Global Production System di ASEAN. Dalam sistem Global Produksi ASEAN, Indonesia banyak melakukan ekspor komponen engine, electrical, ban, kaca, dan tekstil otomotif. Di sisi lain, Indonesia mengimpor komponen transmisi, axle, dan electrical dari Thailand.
Thailand juga memasok mobil utuh tipe Double Cabin Pick Up dan sedan kelas 1.500-2.500 cc. Jumlah total impor mobil utuh dari Thailand per bulan mencapai sekitar 3.500 hingga 4.000 unit. "Impor mobil utuh tersebut akan berkurang sebanding dengan jumlah hari tutupnya pabrik di Thailand," kata Budi.
AGUNG SEDAYU
Berita terkait
Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV
54 hari lalu
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.
Baca SelengkapnyaKemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang
1 Maret 2024
Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.
Baca SelengkapnyaGanjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak
23 Februari 2024
Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.
Baca SelengkapnyaTMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024
21 Februari 2024
TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.
Baca SelengkapnyaChery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia
17 Oktober 2023
Chery menilai Indonesia sebagai pasar potensial di masa mendatang, termasuk untuk mobil listrik.
Baca SelengkapnyaMengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia
14 Agustus 2023
lima pameran otomotif terbesar di dunia yang jadi etalase produsen kendaraan
Baca SelengkapnyaKisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor
6 Agustus 2023
Soichiro Honda pendiri Honda Motor ini hanya lulusan SD ketika ia mulai mendalami otomotif. Kariernya dimulai menjadi penjaga anak majikan.
Baca SelengkapnyaAEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik
25 Juli 2023
Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) dilaporkan siap untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia. Simak selengkapnya di sini:
Baca SelengkapnyaKemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies
18 Juli 2023
Kemenperin telah meresmikan High Tech Mold and Dies Centre di sekitar KawasanPanasonic Gobel di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaStudi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir
15 Juli 2023
Sebuah studi dari S&P Global Mobility mengungkapkan bahwa krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia akan segera berakhir.
Baca Selengkapnya