TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang baru dilantik, Nur Pamudji, berjanji akan lebih serius dan mempercepat penyelesaian proyek pembangunan pembangkit 10.000 Megawatt tahap pertama. "Sasaran pertama adalah 10 ribu Megawatt tahap pertama," ujar Pamudji, Selasa 1 November 2011 di Jakarta.
Program 10 ribu Megawatt tahap pertama terdiri dari 35 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang terdiri dari 10 PLTU di Jawa dan 25 lainnya di luar Jawa. PLN menargetkan, keseluruhan proyek 10.000 MW itu akan selesai pada 2014. Namun, Pamudji mengharapkan proyek pembangunan pembangkit berbahan bakar batubara tersebut dapat diselesaikan sebelum waktu yang ditargetkan. Dia optimis karena pembangunan proyek tersebut kini akan dibantu oleh Direktur Konstruksi yang sekarang dijabat oleh Nasri Sebayang.
Penyelesaian proyek ini tak dapat ditawar, pasalnya mundurnya pembangunan akan mengakibatkan biaya produksi untuk bahan bakar di perusaahaan listrik tersebut membengkak. Apalagi, sampai saat ini PLN masih kesulitan mendapatkan pasokan gas untuk menyalakan pembangkit listrik mereka."Kalau belum cukup, nanti bahan bakar yang dipakai kembali ke BBM dan bakal jadi sorotan utama. Oleh karenanya kita fokus penyelesaian pembangkit ini," jelas dia.
Saat ini, sebanyak dua PLTU 10.000 MW sudah beroperasi yakni PLTU Labuan, Banten 2x315 MW pada awal 2010 dan PLTU Indramayu, Jabar 3x330 MW pada awal Oktober lalu. Dua pembangkit tercatat masih dalam masa konstruksi yakni Pacitan, Jatim 2x315 MW dan Pelabuhan Ratu, Jabar 3x350 MW.Sementara, terdapat empat PLTU yang masih menjalani serangkaian tes yakni Paiton, Jatim 660 MW, Suralaya, Banten 625 MW, Rembang, Jateng 2x315 MW, dan Teluk Naga, Banten 3x315 MW.
Setelah itu, PLN akan mengejar penyelesaian proyek pembangunan 10.000 Megawatt tahap kedua yang mayoritas berbahan bakar energi baru terbarukan seperti panas bumi dan tenaga air. Sampai saat ini PLN tetap berupaya menekan pemakaian bahan bakar minyak sebagai bahan bakar pembangkit. Dalam porsi bauran energi, PLN tetap menargetkan pemakaian batubara sebagai bahan bakar mayoritas dengan porsi 60 persen, disusul kemudian oleh gas sebanyak 22 - 24 persen.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita terkait
3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau
1 hari lalu
Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaPLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani
2 hari lalu
PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.
Baca SelengkapnyaNonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik
10 hari lalu
PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.
Baca SelengkapnyaBeban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal
12 hari lalu
PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.
Baca SelengkapnyaPLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran
18 hari lalu
PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.
Baca SelengkapnyaPLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko
23 hari lalu
PLN juga menggunakan alat khusus berupa kamera jarak jauh untuk mendeteksi kerusakan pada peralatan di Gardu Induk.
Baca Selengkapnya7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran
24 hari lalu
Apa yang harus dilakukan agar rumah tetap aman saat mudik lebaran?
Baca Selengkapnya7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik
25 hari lalu
PT PLN memberikan tips bagi masyarakat untuk memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik lebaran.
Baca SelengkapnyaLima Langkah Amankan Listrik saat Mudik
31 hari lalu
Ini lima langkah mengamankan listrik rumah saat ditinggal mudik lebaran.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan
36 hari lalu
Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.
Baca Selengkapnya